FF YongShin ( You Aren’t The First But The Last ) Part 1
08 Januari 2015
Title
: You Aren’t The First But The Last
Author
: Lee Yaa
Cast
: Jung Yong Hwa, Park Shin Hye, Yoon He, keluarga Park, Keluarga Jung, other
cast
Genre
: sad, romance, happy
Rating
: General
Disclaimer : this all my mine
setiap orang pasti punya cinta pertama, tapi cinta
pertama bukan berati menjadi cinta yang terakhir juga. Tapi dengan adanya cinta
pertama kita bisa belajar tentang cinta, kita bisa mengerti bagaimana rasanya
mencintai. Lebih baik menjadi cinta yang terakhir dan selamanya daripada cinta
menjadi cinta pertama dan hanya sesaat saja.
Happy Reading…
Happy Reading…
“ Shin Hye-ya.. ada apa dengan mu? “ Tanya Yoon He
pada Shin Hye yang terlihat melamun dan menekuk mukanya. Shin Hye tak menjawab
pertanyaan Yoon He.
“ Yaa… Shin Hye-ya… ada apa denganmu? “ Tanya Yoon
He lagi dengan menggoyang pundak sebelah Shin Hye.
“ ah .. eonnie “ balas Shin Hye
“ Shin Hye-ya… ada apa denganmu? Mengapa kamu
terlihat begitu sedih? “ Tanya Yoon He lagi.
“ aku bertemu dengan Min Ho oppa “ jawab Shin Hye
dengan mata berkaca kaca.
“ Min Ho? Lee Min Ho cinta pertama kamu? “ Tanya
Yoon He lagi
“ ne eonnie “ jawab Shin Hye lagi.
“ memangnya mengapa? Apakah kamu masih mencintainya?
“ Tanya Yoon He penasaran
“ molla… tapi hatiku masih sakit saat aku melihatnya
dengan yeoja lain “ jawab Shin Hye sambil memegang dadanya.
“ kamu bertemu dimana? Apakah namja itu bersama
yeoja? “ Tanya Yoon He semakin penasaran
“ ne eonnie, Min Ho oppa bersama dengan yeoja yang
dia suka. Itu yang membuat aku semakin sakit “ jawab Shin Hye lagi.
“ sudalah Shin Hye-ya… mengapa kamu masih saja
memikirkan namja brengsek itu? Bukankah namja itu sudah menyia nyiakanmu eoh? “
Tanya Yoon He
“ aku sudah berusaha membunuh perasaanku selama
hampir empat tahun ini eonnie, tapi entah mengapa hatiku masih saja sakit
setiap kali melihatnya bersama yeoja lain “ jelas Shin Hye
“ cobalah membuka hati untuk namja lain, menurutku
kamu hanya butuh mendapatkan cinta yang baru agar bisa melupakan namja itu “
jelas Yoon He
“ lalu bagaimana dengan perjodohanmu itu? “ Tanya
Yoon He lagi soal perjodohan Shin Hye dengan namja yang sudah di tentukan
appanya.
“ molla.. aku serahkan kepada eomma dan appa saja “
jawab Shin Hye.
Shin Hye memang sudah di jodohkan dengan namja
pilihana appanya. Menurut appanya namja itu baik dan mempunyai masa depan yang
cerah untuk Shin Hye dan keluarganya kelak karena namja itu adalah keturunan
tunggal dari Jung Corp.
Awalnya Shin Hye menolak dengan perjodohan ini
tetapi karena desakan appanya serta eomma nya yang selalu menginginkan agar segera
menikah membuatnya terpaksa menerima perjodohan ini. Selain itu Shin Hye juga
sempat berfikir, mungkin dengan menikah dirinya bisa melupakan Min Ho
“ Shin Hye-ya… pertunanganmu akan di laksanakan
minggu depan, dan dua minggu kemudian
kalian akan melaksanakan pernikahan” jelas appa Shin Hye saat makan bersama.
Dan Shin Hye hanya diam tanpa menjawab. Karena mau tidak mau pada akhirnya akan
menikah juga dengan namja pilihan appanya, jadi ya menurut saja.
“ Mwoo?? Kalian akan menikah dua minggu lagi? “
Tanya Yoon He terkejut. Yoon He adalah teman kerja Shin Hye yang kebetulan
usianya lebih tua tiga tahun dari Shin Hye sehingga yeoja itu memanggi nya
eonnie.
“ Ne “ jawab Shin Hye singkat
“ keunde… kalian kan belum pernah bertemu? “ Tanya
Yoon He
“ kita akan bertemu saat tunangan nanti “ jawab Shin
Hye santai
“ pabo… kamu benar benar gila, akan bertunangan dan
menikah dengan orang yang belum pernah kamu temui” ucap Yoon He lagi. Shin Hye
hanya diam tak menanggapi ucapan Yoon He.
“ atau kamu menikah hanya untuk melupakan Min Ho
semata? “ Tanya Yoon He lagi dan sukses membuat Shin Hye reflek melihat kea rah
Yoon He.
“ kamu benar benar gila Shin Hye-ya “ ucapan Yoon He
seakan mengerti arti tatapan Shin Hye yang mengatakan iya.
Hari pertunangan telah tiba, Shin Hye pun masih
belum mengetahui siapa calon yang akan menjadi tunangannya hingga seorang MC
memanggil namanya juga seorang namja dengan nama Jung Yong Hwa. Sejak saat itu
Shin Hye baru mengetahui siapa calonnya.
“ tampan “ ucapan pertama Shin Hye saat melihat
namja bernama Jung Yong Hwa yang akan menjadi tunangannya.
Sejak hari pertunangan itu, Yong Hwa menjadi lebih
sering menelpon ataupun mengirim pesan kepada Shin Hye tetapi Shin Hye hanya bersikap
cuek menanggapi namja itu. Tetapi sedikitpun yong Hwa tak marah kepadanya.
Namja itu berfikir mungkin Shin Hye masih memerlukan waktu untuk mengenalnya.
Sehingga selalu bersikap positif atas sikap Shin Hye kepadanya..
“ Shin Hye-ya… lihat, pangeranmu sudah menjemput “
ucap Yoon He sambil menunjukkan pada Shin Hye bahwa Yong Hwa yang sudah menunggu di dalam
mobil di depan tempat kerjanya dengan menggunakan mata dan dagunya. Sehingga
Shin Hye pun ikut mengarahkan matanya kemana Yoon He melihat.
“ ne, kalau begitu aku pulang dulu, ne “ ucap Shin
Hye dengan wajah di tekuk
“ Shin Hye-ya.. tersenyumlah… namja itu begitu perhatian
mu “ ucap Yoon He namun Shin Hye tak menghiraukan malah terus berjalan
meninggalkan Yoon He
“ Yaa… mengapa kamu harus menjemputku eoh? “ Tanya
Shin Hye dengan nada sedikit emosi ketika sudah di dalam mobilnya.
“ aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat. Bukankah
seminggu lagi kita akan menikah? “ jawab Yong Hwa yang berakhir dengan
pertanyaan
“ kita kan bisa saling mengenal setelah menikah? “
jawab Shin Hye sewot.
“ geure… jika kamu keberatan maka aku tidak akan
menjemputmu lagi” jawab Yong Hwa. Yong Hwa memang sering menjemput Shin Hye
pulang kerja sejak mereka bertunangan.
Apalagi eomma Shin Hye sekarang memang melarang Shin Hye membawa mobil,
tentunya eomma Shin Hye juga punya alasan agar Yong Hwa bisa mengantar jemput
putrinya sehingga bisa lebih dekat lagi.
Hari pernikahan telah tiba, Shin Hye terlihat santai
di depan cermin meski ini bukanlah pernikahan atas keinginannya.
“ Shin Hye-ya… apakah kamu gugup? “ Tanya Yoon He
menghampiri Shin Hye di ruangannya
“ aniya.. aku biasa saja “ jawab Shin Hye santai.
Shin Hye memang masa bodoh dengan jalannya pernikahan ini, jadi yeoja itu
begitu santai terhadap pernikahannya.
“ wah.. daebak… biasanya seoarang yeoja pasti akan
gugup menjelang hari pernikahannya “ jelas Yoon He
“ jeongmal? “ Tanya Shin Hye ingin tahu
“ Ne, ataukah karena kamu menikah tanpa Cinta
sehingga tak merasakan gugup? “ Tanya Yoon He
“ mungkin saja eonnie “ jawab Shin Hye dengan
sikapnya yang masih saja santai
Acara pemberkatan beserta pesta pun telah usai, Yong
Hwa dan Shin Hye langsung berpindah ke rumah yang sudah di beli Yong Hwa untuk
mereka berdua. Shin Hye sempat terkejut dengan rumah besar serta mewah yang
Yong Hwa beli untuk mereka tempati, tapi Shin Hye hanya diam bergumam dalam
dirinya sendiri. Menyembunyikan kekagumannya.
Sejak menikah Shin Hye memutuskan untuk berhenti
bekerja, yeoja itu berfikir untuk apa bersusah payah bekerja jika suaminya
begitu kaya. Bahkan suaminya itu membelikan mobil baru serta memberi kartu ATM
yang berisi dengan uang yang begitu banyak. Yong Hwa berjanji akan mentransfer
uang setiap bulannya ke ATM itu untuk kebutuhan Shin Hye. Yong Hwa pun sangat
tidak keberatan dengan keputusan Shin Hye yang berhenti bekerja. Justru namja
itu sangat senang karena Shin Hye bisa menjadi ibu rumah tangga yang akan
mengurus keluarganya.
Tetapi kenyataannya tidak, justru Shin Hye tidak
pernah melayani Yong Hwa sebagai seorang istri. Shin Hye tidak pernah mengurus
semua keperluan Yong Hwa. Entah itu memasak, menyiapkan baju atau pun yang
lainnya. Bahkan Shin Hye melarang Yong Hwa untuk menyentuhnya dengan alasan
belum siap.
Yong Hwa pun tidak keberatan. Namja itu selalu
berusaha mengerti kepada Shin Hye. Bahkan tidak jarang Yong Hwa yang memasak
untuk Shin Hye. Menyiapkan sarapan sebelum dirinya berangkat bekerja.
Shin Hye bosan berada di rumah. Akhirnya yeoja itu
menelpon Yoon He yang sudah lama tidak di temuinya sejak menikah dengan Yong
Hwa tepatnya sejak yeoja itu memutuskan untuk berhenti bekerja.
“ yeoboseo eonnie “ sapa Shin Hye di telponnya
“ yaa… Shin Hye-ya… ada angin apa kamu menelponku?
Aku pikir kamu sudah melupakanku? “ tanya Yoon He.
“ mianhae eonnie baru bisa menghubungimu “ ucap Shin
Hye dengan menunjukkan suara penyesalan
“ arraso… lalu ada apa kamu menelponku? Apakah kamu
merindukanku? “ tanya Yoon He dengan suara sedikit tertawa
“ ne eonnie.. aku merindukanmu. Bisakah kita bertemu
siang ini? “ tanya Shin Hye.
“ tentu, kita bertemu di tempat biasa, ne” ajak Yoon
He
“ ne eonnie, sampai ketemu nanti “ balas Shin Hye
dengan menutup telponnya
Shin Hye dan Yoon He pun bertemu di sebuah
restaurant tempat favorit mereka setiap kali jam istirahat, tentunya saat Shin
Hye masih bekerja. Shin Hye terlihat sangat senang sekali bisa bertemu dengan
Yoon He, yeoja itu terkadang berfikir bahwa keputusannya untuk bekerja adalah
suatu kesalahan karena tidak bisa bertemu dengan Yoon He dan pergi Shooping
seperti dulu. Memang Shin Hye juga sering menghabiskan uang suaminya dengan ke
salon, shooping tapi tidak dengan Yoon He karena chingu nya itu harus bekerja
sehingga harus pergi sendiri. Bahkan terkadang bersama eommanya atau eomma Yong
Hwa. Tapi ego Shin Hye lebih besar, yeoja itu berfikir buat apa bekerja
bukankah suaminya sudah sangat kaya dan bisa memenuhi semua kemauannya. Akan
terlalu enak jika suaminya tidak mengeluarkan uangnya untuk dirinya.
“ eonnie… “ sapa Shin Hye saat melihat Yoon He
datang menghampirinya
“ Shin Hye-ya… mian, apakah kamu sudah lama
menunggu? “ tanya Yoon He
“ aniyo… aku baru saja datang “ jawab Shin Hye
“ apakah kamu sudah memesan makanan? “ tanya Yoon He
lagi
“ belum eonnie.. aku menunggu eonnie, palli kita
pesan makanannya “ ajak Shin Hye
Ketika Yoon He sibuk memilih menu makan untuk
mereka, pandangan Shin Hye melihat namja yang baru saja memasuki restauran itu.
Shin Hye terus melihat namja itu hingga tak mendengar Yoon He yang memanggilnya
untuk menanyakan menu apa yang di pilihnya. Akhirnya Yoon He pun mengikuti arah
pandang Shin Hye dan mengetahui siapa orang yang sedang di perhatikan Shin Hye
“ yaa… Shin Hye-ya… ingat.. kamu sudah bersuami “
tiba tiba Yoon He berucap dan secara otomatis menyadarkan Shin Hye.
“ Ne “ jawab Shin Hye dengan nada pelan dan menunduk
melihat daftar menu yang akan di pesannya.
“ Shin Hye-ya… benarkah ini kamu? “ tiba tiba
terdengar suara namja menyapanya. Shin Hye sangat familiar dengan suara itu
sehingga langsung menoleh ke arah datangnya suara itu
“ Min Ho oppa.. “ balas Shin Hye dengan suara
sedikit gugup. Ternyata namja yang dari tadi di perhatikan oleh Shin Hye adalah
Min Ho mantan kekasihnya.Sementara Yoon He hanya bisa menghela nafasnya
“ Bolehkah aku bergabung di sini? “ tanya Min Ho
pada Shin Hye. Yeoja itu hanya diam lalu melihat ke arah Yoon He. Yoon He pun
tidak memberikan respon apa apa terhadap tatapan Shin Hye.
“ iya silahkan “ jawab Shin Hye pada akhirnya.
“ gomawo “ ucap Min Ho dan di balas senyuman oleh
Shin Hye.
Sejak saat itu Shin Hye kembali lagi akrab dengan
namja bernama Min Ho yang merupakan mantan kekasihnya. Bahkan Shin Hye sering
keluar berdua tanpa sepengetahuan dari Jung Yong Hwa suaminya. Tetapi Shin Hye
selalu memberi tahu Yoon He setiap kali bertemu dengan Min Ho. Yoon He sudah
capek menasehati Shin Hye, terkadang Yoon He sampai marah melihat kelakukan
Shin Hye. Bagi Yoon He, Yong Hwa terlalu baik untuk Shin Hye khianati.
Shin hye memang sangat keterlaluan, yeoja itu sama
sekali tidak peduli terhadap suaminya. Apalagi sekarang yeoja itu menjalin
kembali hubungan terlarang dengan Min Ho. Yoon He benar benar geram dengan Shin
Hye.
Sebenarnya Yong Hwa sudah mengetahui bagaimana sikap
istrinya selama ini tetapi namja itu hanya diam. Karena Yong Hwa tidak
mengetahui secara langsung tentang istrinya. Namja itu hanya tahu dari omongan
beberapa pegawainya yang melihat istrinya bersama dengan seorang namja. Yong
Hwa selalu berfikir positif tentang istrinya, namja itu selalu mengira bahwa
istrinya sedang bosan dan ingin mencari kesibukan. Yong Hwa juga percaya bahwa
suatu saat istrinya akan merubah
sikapnya terhadap dirinya dan menyadari betapa betapa dirinya sangat
mencintainya.
Memang pernikahan mereka tanpa di landasi cinta,
tetapi seiring berjalannya waktu Yong Hwa mulai mencintai istrinya meski
istrinya sama sekali tidak pernah berbuat baik padanya layaknya seorang istri.
Tetapi Yong Hwa hanya menganggap Shin Hye yeoja yang manja saja kepadanya sehingga namja itu selalu
menuruti semua yang inginkan istrinya. Bahkan hampir setiap hari Yong Hwa yang
memasak untuk mereka berdua, Yong Hwa juga menyiapkan semua keperluannya sendiri
sementara Shin Hye bangun di saat suaminya sudah berangkat kerja.
Seperti biasa Shin Hye menggeliat di atas ranjangnya
menyesuaikan dengan cahaya yang masuk di
dalam kamarnya.
“ apakah Yong Hwa-ya sudah berangkat? “ tanya Shin
Hye pada dirinya sendiri saat melihat kamarnya sudah sepi dan melihat
sarapannya sudah terhidang di atas meja samping ranjangnya.
Seperti biasa Shin Hye ingin bertemu dengan Min Ho,
yeoja itu juga masih memberi tahu Yoon He tentang kegiatannya itu
“ Yaa… Shin Hye-ya… sebaiknya kamu berhenti
memberitahu aku jika ingin bertemu dengan Min Ho “ ucap Yoon He di telponnya.
“ Wae? “ tanya Shin Hye
“ aku tidak mau lagi ikut menanggung dosa kamu
karena telah menghianati suamimu “ jawab Yoon He
“ tapi… eonnie satu satu nya teman yang bisa aku
ajak bicara dan mengadu “ ucap Shin Hye memelas
“ geure… aku bersedia untuk mendengarkan keluh
kesahmu tapi tidak dengan masalah ini, suamimu terlalu baik untuk kamu
khianati. Apakah tidak ada sedikitpun rasa bersalah dalam dirimu eoh? “ ucap
Yoon He lagi dan langsung mematikan sambungan telponnya
“ memangnya apa yang salah? Yong Hwa-ya juga tidak
pernah keberatan dengan apa yang aku lakukan” ucap Shin Hye pada Dirinya
sendiri. Dan langsung pergi melanjutkan niatnya untuk menemui Min Ho.
“ Wae Choi ahjussi? “ tanya Yong Hwa pada sopirnya
saat mobilnya berhenti.
“ saya juga tidak tahu tuan, saya akan periksa dulu
mengapa mobilnya mogok “ jawab Choi ahjussi
“ geure… kalau bisa sedikit cepat ahjussi karena
saya harus menghadiri meeting siang ini “ ucap Yong Hwa pada sopirnya. Dan di
jawab anggukan oleh sopirnya.
Yong Hwa terlalu lama menunggu di dalam mobil
sehingga memutuskan untuk keluar dari mobilnya.
Yong Hwa melihat ke sekelilingnya ketika sudah di luar mobilnya. Yong
Hwa terus mengarahkan pandangannya ke kanan kiri depan belakang hingga tanpa
namja itu sengaja melihat sosok yeoja yang sangat dia kenal.
“ bukankah itu Shin Hye-ya ? “ ucap Yong Hwa pada
dirinya sendiri saat melihat istrinya memarkir mobilnya di depan sebuah
restauran tepat dimana mobilnya sedang mogok. Yong Hwa sangat senang melihat
istrinya, Yong Hwa berfikir mungkin istrinya bisa mengantarkannya supaya tidak
terlambat datang meeting. Namja itu tanpa berfikir panjang langsung berjalan
untuk menuju istrinya setelah yakin yeoja itu memang benar benar istrinya.
“ Shin Hye-ya… “ Yong Hwa berusaha memanggil tapi
Shin Hye tidak mendengar panggilanya dan tak menoleh. “ Shin Hye-ya… “ panggil Yong Hwa lagi dengan
berjalan ke arah Shin Hye dan di panggilan yang kedua ini Shin Hye merasa ada
yang memanggilnya sehingga yeoja itu menoleh kebelakang dan mengarahkan
pandangannya ke segala arah mencari asal suara itu.
“ Shin Hye-ya.. “ panggil Yong Hwa lagi dengan
sedikit berlari. Dan saat itulah Shin Hye mengetahui siapa yang memanggilnya.
Tapi Shin Hye sangat terkejut saat melihat sebuah truk melaju sangat kencang
dari arah kanan Yong Hwa, sementara Yong Hwa tidak mengetahui jika ada truk
yang melaju kencang ke arahnya karena terlalu senang melihat istrinya. Selain
bisa melihat istrinya Yong Hwa tidak akan terlambat meeting sehingga membuatnya
sangat bersemangat untuk segera menghampiri Shin Hye.
Shin Hye ingin berteriak mengingatkan Yong Hwa agar
segera minggir, tetapi yeoja itu merasa bibirnya sulit untuk di gerakkan. Shin
Hye hanya terus melihat ke arah truk dan
Yong Hwa secara bergantian. Hingga Akhirnya truk itu menabrak Yong Hwa hingga
tubuh namja itu terpental jauh dari tempatnya semula.
Shin Hye menyaksikan sendiri bagaimana suaminya
tertabrak truk, Shin Hye masih berdiri di tempatnya Shock atas apa yang
dilihatnya. Shin Hye merasa tubuhnya kaku. Tapi tanpa yeoja itu sadari
airmatanya menetes membasahi pipinya.
Shin
Hye terbangun dari tidurnya, seperti biasa kamarnya sudah sepi tapi ada yang
kurang. Shin Hye tidak melihat sarapan dengan segelas susu di meja samping
ranjangnya.
“
tumben Yong Hwa-ya tidak menyiapkan sarapan untukku ? “ tanya Shin Hye pada
dirinya sendiri. Tapi yeoja itu berusaha berfikir positif jika suami tidak
menyiapkan sarapan untuknya itu karena bangun kesiangan sehingga tidak sempat
melakukan semua itu.
Shin
Hye hendak beranjak menuju kamar mandi tapi saat pandangannya melihat sebuah
benda yang tak lain ponsel di atas meja, yeoja itu langsung mengambil benda itu
dan menghubungi seseorang.
“
yeoboseo “ sapa orang di seberang telepon yang tak lain adalah Yoon He
“
eonnie… sepulang kerja nanti eonnie mau menemanikku shooping? “ tanya Shin Hye
dengan dengan suara agak merayu
“
Mwooo?? Shooping? “ tanya Yoon He ingin meyakinkan apa yang di dengarnya.
“
ne, shooping. Wae? Aku ingin membeli gaun baru untuk ku pakai bertemu Min Ho
oppa” jawab Shin Hye dengan sedikit tertawa.
“
MWOO?? KAMU BENAR BENAR TIDAK PUNYA HATI SHIN HYE-YA “ tiba tiba Yoon He
berteriak pada Shin Hye.
“
eonnie… mengapa berteriak padaku?? “ tanya Shin Hye tak mengerti
“
KAMU MEMANG PANTAS UNTUK DI TERIAKI, BAHKAN DI MAKI SEKALIPUN. KAMU BENAR BENAR
TIDAK PUNYA HATI SHIN HYE-YA…. BAHKAN SUAMIMU BARU SAJA DIMAKAMKAN KEMARIN…. “
“
Mwoo?? Dimakamkan?? “ tanya Shin Hye tak percaya dengan yang di ucapkan Yoon He
“
Ne dan sekarang kamu ingin pergi shooping?? Terlebih lagi kamu ingin menemui
namja yang bernama MIN HO. DIMANA HATI NURANI EOH??? “ maki Yoon He pada
temannya. Shin Hye hanya terdiam shock mendengar perkataan Yoon He, Shin Hye
terus berfikir mencerna ucapan Yoon He hingga membuatnya berusaha mengingat apa
yang terjadi. Dalam ingatannya Shin Hye melihat Yong Hwa yang berjalan ke
arahnya hingga truk menabrak namja itu dan tak mengingat lagi apa yang terjadi.
Hingga terbangun pagi ini.
Ceklek..
terdengar suara pintu terbuka hingga membuatnya tersadar dari melamunnya.
“
eomma… “ panggil Shin Hye saat melihat eommanya masuk ke kamarnya. “ eommaa…
Yong Hwa-ya… “ ucapan Shin Hye
menggantung.
“
ne, change-ya… kuatkan dirimu. Eomma percaya kamu bisa melewati semua ini “
ucap eommanya sambil memeluk putrinya. Shin Hye masih terbengong tidak percaya
dengan apa yang terjadi.
Hari
hari Shin Hye terasa sepi, eomma Shin Hye sudah pulang atas permintaan Shin Hye
karena yeoja ini ingin sendiri dirumah. Shin Hye tidak tahu harus senang atau
sedih dengan kepergian Suaminya. Tapi seharusnya Shin Hye senang karena dirinya
bisa melanjutkan hubunganya dengan Min Ho tetapi kenyataannya tidak, yeoja ini
terus teringat akan suaminya. Shin Hye pun tidak pernah lagi menghubungi Min Ho
juga tidak pernah menghiraukan namja itu lagi.
Shin
Hye merasa hampa setiap kali bangun tidur tidak ada sarapan di meja, tidak ada
Yong Hwa yang selalu di omelin jika melakukan sedikit kesalahan. Terutama jika
tidak menuruti apa yang di inginkan. Shin Hye teringat saat dirinya
menginginkan masakan Jepang di tengah malam. Awalnya Yong Hwa enggan membelikan
makanan itu, tetapi Shin Hye mengancam akan berangkat sendiri jika tidak di
belikan. Akhirnya Yong Hwa yang pergi karena takut terjadi sesuatu yang buruk
jika Shin Hye harus pergi tengah malam.
“YONG
HWA-YA… “ panggil Shin Hye pada suaminya. “ AKU INGIN…. “ ucapan Shin Hye
terhenti saat hendak meminta sesuatu pada Yong Hwa seperti yang biasa yeoja itu
lakukan jika menginginkan sesuatu. Tetapi mengingat suaminya sudah
meninggalkankan yeoja itu langsung terdiam dan teringat lagi akan suami nya
yang begitu sabar menuruti segala keinginannya.
Shin
Hye semakin menangis saat mengingat betapa bodohnya dirinya yang justru
mengkhianati suami yang sangat mencintainya. Suami yang selalu mengerti akan
dirinya. Shin Hye terus menangis mengingat atas semua kebodohannya, Shin Hye
juga menyesali betapa bodohnya dirinya saat melarang Yong Hwa menyentuhnya,
jika yeoja itu tidak melarang suaminya menyentuhnya pasti saat ini sedang
mengandung anak Yong Hwa setidaknya masih ada yang bisa menghilangkan rasa
rindu pada suaminya kelak.
“
eonnie…. “ panggil Shin Hye dalam tangisnya saat melihat Yoon He
mengunjunginya. “ eonnie… mengapa ini
harus terjadi? “ Tanya Shin Hye lagi dengan suara serak akibat menangis.
“
Shin Hye-ya… eonni percaya kamu bisa menjalani semua ini, kamu harus sabar, ne
“ ucap Yoon He menenangkan Shin Hye.
“
eonnie… aku ingin Yong Hwa-ya kembali….. seandainya Yong Hwa kembali aku
berjanji tidak akan menyia nyiakannya, aku akan menjadi istri yang baik, aku
akan mencintainya dan aku berjanji tidak akan menkhianatinya lagi “ ucap Shin
Hye dengan wajah penuh harap.
“
tapi semuanya sudah terlambat Shin Hye-yaa… “ jawab Yoon He dan langsung
membuat tangis Shin Hye semakin pecah
memenuhi ruangan itu. Yoon He yang melihat Shin Hye terus menangis
menjadi iba dan langsung memeluk Shin Hye. Shin Hye terus menangis dalam
pelukan Yoon He hingga tertidur karena capek terus menerus mengeluarkan air
mata.
To
be continues..^_^
No comments:
Post a Comment