Thursday 22 January 2015

Buat para Reader

buat para reader, jangan lupa tinggalkan koment atau kritik serta saran ya setelah baca, supaya saya bisa perbaiki FF yang baru dan lebih bersemangat untuk ngelanjutin FF nya. kamsahamnida sudah baca FF yang saya buat... ^_^

Wednesday 14 January 2015

FF YongShin ( I Want be Your namjachingu)

FF YongShin ( I Want be Your namjachingu)
15 Januari 2015


Title                    : I Want be Your namjachingu
Author                : Lee Yaa
Cast                    : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye, Im Yoona and others cast
Disclaimer         : this all my mine

Happy reading…
“ Shin Hye-ya… kamu kejam sekali pada namja itu “ ucap Yoona pada Shin Hye yang meminta Yong Hwa untuk mengerjakan semua tugas kuliahnya. Shin Hye adalah yeoja paling terkenal di kampusnya, selain sangat cantik yeoja itu juga dari keluarga sangat kaya. Sehingga banyak namja yang ingin memilikinya. Mereka berlomba untuk mendekatinya. Dan Yong Hwa adalah salah satu namja yang juga ingin memilikinya. Sehingga Shin Hye memanfaatkan namja itu. Yong Hwa adalah namja paling pintar di kampus itu, hanya saja namja itu terlihat sangat tidak modis dengan kacamata besar dan buku buku yang selalu menemani kemanapun ia pergi. Bisa di bilang penampilan Yong Hwa seperti namja culun tetapi baik dan sangat cemerlang otaknya. (mianhae oppa.. kali ini harus memerankan namja culun, tapi tetap paling keren buat Lee Yaa… hehe )
“ aku tidak kejam kepadanya, hanya sedang mengujinya saja. “ jawab Shin Hye santai.
“ apa maksutmu menguji ? “ Tanya Yoona tidak mengerti.
“ bukankah semua namja yang mendekati aku harus lulus ujian dulu dari ku, eoh ? “ jawab Shin Hye sambil tertawa.
“ keunde… kamu sangat keterlaluan pada Yong Hwa. dengan namja yang lainnya kamu tidak sekejam itu “ jelas Yoona sambil mengingat semua perilaku buruk Shin Hye pada Yong Hwa. mulai dari mengerjakan semua tugas kuliahnya, menyuruh Yong Hwa membelikan semua yang Shin Hye minta, mengantar jemput Shin Hye kemanapun yeoja itu inginkan jika teman namja yang lain tidak bisa mengantar jemputnya, bahkan tidak jarang Shin Hye membentaknya jika namja itu melakukan sedikit kesalahan.
“ jeongmal? Aku pikir sama saja dengan namja yang lainnya “ jawab Shin Hye dengan ekspresi santai lagi.
“ geure… terserah kamu saja, tapi satu hal yang harus kamu ingat, kamu akan menerima batunya “ ucap Yoona dengan tegas.
“ apa maksutmu? Kamu menyumpahiku ?  atau …. Kamu menyukai namja itu?  Sehingga sangat peduli padanya? “ Tanya Shin Hye
Plakk  terdengar Yoona menampar Shin Hye karena tidak tahan mendengar ucapannya.
“ SHIN Hye-YA… AKU HANYA MENGINGATKANMU, AKU SAHABATMU DAN AKU PEDULI TERHADAP MU “ ucap Yoona dengan suara keras terlihat emosi pada Shin Hye lalu pergi meninggalkan Shin Hye begitu saja. Sementara Shin Hye hanya diam memegangi pipinya yang masih terasa sakit karena tamparan Yoona.
“ appoo…” ucap Shin Hye sambil memegangi pipinya. “ dasar yeoja aneh  “ ucap Shin Hye lagi pada Yoona yang sudah menghilang di depan matanya.

Yoona memasuki sebuah club, yeoja itu masih emosi terhadap Shin Hye sehingga memutuskan untuk meneguk beberapa gelas wine untuk melupakan emosinya. Tetapi ketika memasuki tempat itu Yoona melihat sosok yang sangat familiar baginya.
“ Yong Hwa-ya? “ sapa Yoona pada orang yang dilihatnya sangat familiar itu.
“ Yoona-ya… “ balas Yong Hwa. “ Shin Hye-ya odie ? apakah kalian tidak bersama? “ Tanya Yong Hwa pada Yoona.
“ Yong Hwa-ya.. tumben kamu ke tempat seperti ini? “ Tanya Yoona balik tanpa menjawab pertanyaan Yong Hwa.
“ aku sedang menunggu Shin Hye-ya, dia bilang ingin bertemu denganku di tempat ini “ jawab Yong Hwa. Yoona diam mendengar jawaban Yong Hwa.
“ pantas saja namja ini bisa di tempat seperti ini, ternyata Shin Hye yang meminta ? “ gumam Yoona pada dirinya sendiri
“ apakah kamu sudah lama menunggu? “ Tanya Yoona lagi.
“ sudah tiga jam aku di sini, tapi dia belum juga datang. Aku takut terjadi sesuatu padanya “ jawab Yong Hwa.
“ kenapa kamu tidak menelponnya saja? “ saran Yoona pada Yong Hwa.
“ aku sudah berkali kali menelpone nya tetapi ponselnya tidak aktif “ jawab Yong Hwa.
Yoona benar benar merasa kasihan pada Yong Hwa, Shin Hye sekarang pasti sedang bersenang senang dengan namja lain dan sengaja  mengabaikan janjinya pada Yong Hwa. yeoja itu juga pasti sengaja mematikan ponselnya agar Yong Hwa tidak bisa menghubunginya. Tapi Yong Hwa terlalu baik, sedikitpun tidak merasa marah pada Shin Hye. Bahkan selalu berfikir positif, dengan menganggap terjadi sesuatu pada Shin Hye. Padahal yeoja itu selalu membohongi serta mempermainkannya.
“ aku rasa Shin Hye tidak akan datang kemari “ ucap Yoona setelah beberapa saat diam karena memikirkan kebaikan namja yang duduk di sampingnya.
“ jeongmal? Apakah telah terjadi sesuatu? “ Tanya Yong Hwa khawatir.
“ aniya… Shin Hye bilang ingin mengunjungi saudaranya di Busan “ jawab Yoona sengaja berbohong agar namja di sampingnya tidak mengharapkan kedatangan Shin Hye yang jelas tidak akan datang padanya.
“ arraso… aku kira terjadi sesuatu padanya. Kalau begitu aku kembali pulang dulu, ne ? “ ucap Yong Hwa berpamitan pada Yoona yang dibalas dengan anggukan.
“ seandainya saja kamu mau melihatku dan melupakan Shin Hye yang jelas jelas tidak peduli padamu “ ucap Yoona pada Yong Hwa yang sudah berjalan menjauh darinya. Lalu meneguk wine yang ada di depannya.
Yoona memang mulai tertarik pada Yong Hwa karena kebaikan namja itu. Tetapi yeoja itu hanya diam, karena Yong Hwa lebih menyukai sahabatnya.

Seperti biasa Yoona dan Shin Hye berjalan bersama keluar dari kelasnya, lalu Yong Hwa menghampiri mereka berdua.
“ Shin Hye-ya… bagaimana perjalanan kamu ke Busan kemarin? “ Tanya Yong Hwa ketika sudah di depan kedua yeoja itu.
“ Bu..busan? “ Tanya Shin Hye tidak mengerti lalu melihat kearah Yoona dan sahabatnya itu mengangguk. “ ah i..iya… semua berjalan lancar “ jawab Shin Hye gugup karena belum mengerti apa maksut dari pertanyaan Yong Hwa
“ emm Yong Hwa-ya… kami pergi dulu ne, karena ada yang harus kami kerjakan. Kita bertemu di tempat biasa saja sepulang kuliah, ne ? “ pamit Shin Hye di sertai ajakan. Sebenarnya Shin Hye hanya ingin menghindari namja itu saja takut jika Yong Hwa bertanya yang Shin Hye sendiri tidak mengerti. Sementara Yoona hanya diam mengikuti apa yang di inginkan shin Hye.
“ arraso.. “ jawab Yong Hwa, lalu kedua yeoja itu meninggalkan Yong Hwa berdiri di tempatnya.

“ mianhae… kemarin aku bertemu Yong Hwa di club dan  berbohong padanya jika kamu pergi ke Busan untuk mengunjungi saudara kamu karena aku kasihan melihat Yong Hwa yang sudah berjam jam menunggumu tapi kamu tidak juga datang “  jelas Yoona dengan wajah datarnya.
“ ah ne, gumawo sudah membantu ku lagi “ jawab Shin Hye tetapi Yoona hanya diam. Shin Hye merasa ada yang aneh dengan sahabatnya, ada yang berubah dengan yeoja ini pikir Shin Hye. Yoona lebih banyak diam akhir akhir ini.
Shin Hye teringat akan pertengkarannya dengan Yoona beberapa hari yang lalu, Shin Hye berfikir apakah karena pertengkaran itu yang membuat Yoona lebih banyak diam.


“ apakah Yoona masih marah padaku? “ Tanya Shin Hye pada dirinya sendiri  ketika sudah sampai di rumahnya. Dengan berbaring di atas ranjangnya Shin Hye terus memikirkan perubahan sikap sahabatnya.
Drrt..drtt…. terdengar suara ponselnya berbunyi. Shin Hye meraih benda kecil itu dan melihat siapa nama yang tertera di layarnya.
“ Yong Hwa? “ gumam Shin Hye saat mengetahui siapa yang menelponnya. Dan seperti biasa yeoja itu mengabaikan panggilan itu begitu saja. Dan kembali memikirkan sikap sabahatnya hingga tertidur.

“ apakah Yoona tidak masuk? “ gumam Shin Hye ketika sampai di kelas dan tidak melihat Yoona. Lalu yeoja itu keluar kelas dan mencari sahabatnya itu tapi tidak juga menemukannya. Akhirnya Shin Hye kembali ke dalam kelasnya karena kelas akan segera di mulai.
Tak lama setelah Shin Hye duduk, yeoja itu melihat Yoona masuk kelas. Shin Hye tersenyum pada sahabatnya dan dibalas senyuman datar oleh Yoona. Shin Hye merasa Yoona masih bersikap dingin padanya.
“ tumben sekali kamu baru datang? “ Tanya Shin Hye memulai percakapan berusaha akrab kembali dengan sahabatnya.
“ aniya.. aku sudah datang sejak tadi, hanya saja aku pergi ke perpustakaan “ jawab Yoona masih dengan wajah datarnya.
“ lalu kenapa kamu tak menjawab panggilan dari ku? “ Tanya Shin Hye lagi.
“ ah mian.. ponselnya aku silent takut mengganggu penggunjung yang lain “ jawab Yoona sambil mengambil ponselnya dari dalam tasnya.
“ Yoona-ya… sepulang kuliah nanti, kita makan es krim, ne? “ ajak Shin Hye kembali ingin mencairkan suasana diantara mereka.
“ mianhae Shin Hye-ya… aku sudah ada janji “ jawab Yoona santai.
Shin Hye mengerucutkan bibirnya, yeoja itu merasa usahanya sia-sia. Akhirnya yeoja itu memutuskan untuk diam saja. Dan berkonsentrasi dengan kuliahnya. Tapi ketika Shin Hye sedang memperhatikan pelajarannya, ponsel Shin Hye kembali bergetar. Shin Hye mengacuhkan panggilan itu karena tahu siapa yang menelponnya.
Yoona hanya menghela nafas saat melihat Shin Hye mengacuhkan panggilan dari Yong Hwa.
“ masih saja tidak berubah “ gumam Yoona pada dirinya sendiri.

Setelah kelas selesai, Shin Hye masih duduk di bangkunya dan melihat Yoona yang pamit pergi dulu karena ada janji seperti yang sudah di katakanya tadi.
“ Yoona akan bertemu dengan siapa, eoh? Tidak biasanya tak bercerita kepadaku? “ Tanya Shin Hye pada dirinya sendiri setelah Yoona menghilang dari pandangannya. Mereka berdua memang selalu terbuka satu sama lain bahkan masalah pribadi sekali pun. Tapi Shin Hye merasa jauh akhir akhir ini. Tepatnya setelah pertengkaran yang terjadi dengan Yoona beberapa hari yang lalu.
“ apakah benar, aku keterlaluan dengan Yong Hwa? sehingga Yoona begitu marah padaku atas sikapku pada namja itu? “ Shin Hye terus berbicara sendiri sepeninggal Yoona.
“ keunde… bukankah Yong Hwa sendiri yang bersedia menuruti semua keinginanku? “ lagi lagi Shin Hye berbicara pada dirinya sendiri.
Shin Hye teringat saat Yong Hwa mendatanginya di kelas dan memintanya menjadi yeojachingu nya.

Flasback on
Yong Hwa berjalan memasuki kelas Shin Hye, yang saat itu hanya ada Shin Hye dan Yoona. Mereka berdua saling memandang ketika mengetahui kedatangan Yong Hwa di kelasnya.
“ Si..Shin Hye-ssi “ panggil Yong Hwa ragu-ragu ketika sudah berada tepat di depan Shin Hye
“ ne “ jawab Shin Hye.
“ maukah kamu menjadi yeojachingu ku? Aku sudah lama menyukaimu “ tiba tiba Yong Hwa berbicara to the point.
Shin Hye dan Yoona membelalakan matanya mendengar ucapan Yong Hwa.  mereka bukan terkejut atas kata kata yang di keluarkan namja itu, karena Shin Hye yang merupakan yeoja terkenal di kampus itu pasti tidak asing dengan kata kata yang keluar dari mulut Yong Hwa, karena bukan hanya Yong Hwa yang sudah mengucapkan kata kata itu. Yang membuat Shin Hye juga Yoona terkejut adalah namja dengan berpenampilan aneh, dengan kacamata besar menghiasi wajahnya dan terlihat sekali jika namja itu kutu buku karena begitu banyak buku yang di bawahnya. Dengan berani mengatakan suka padanya.
“ geure… tapi ada syaratnya, sebelum aku menerima kamu sebagai namjachingu ku kamu harus menuruti semua yang aku inginkan “ jawab Shin Hye tanpa berfikir dulu. Dan sukses membuat Yoona terkejut dengan apa yang di ucapkan Shin Hye. Yoona reflek melihat kearah Shin Hye dan yeoja itu mengerti arti tatapan Yoona lalu tersenyum begitu saja.
“ aa..aarraso… aku kan melakukan semua yang kamu inginkan “ jawab Yong Hwa terlihat gugup namun senang. Lalu meninggalkan Shin Hye dan Yoona begitu saja.

“ Shin Hye-ya.. apakah kamu tidak salah bicara? “ tanya Yoona kepada Shin Hye setelah kepergian Yong Hwa.
“ aniya… “ jawab Shin Hye santai.
“ apakah kamu yakin akan menjadikannya namjachingu kamu eoh? “ Tanya Yoona lagi.
“ tentu saja tidak “ jawab Shin Hye dengan santainya.
“ lalu, kenapa kamu memberinya harapan? “ Tanya Yoona semakin tak mengerti
“ aku tidak memberinya harapan dan… namja itu tidak mungkin menjadi namjachingu ku “ jawab Shin Hye sambil tersenyum.
“ apa maksutmu? “ Tanya Yoona semakin bingung dengan ucapan Shin Hye yang berputar putar
“ namja itu pasti menyerah sebelum menjadi namjachinguku karena tidak bisa menuruti apa yang aku minta “ jelas Shin Hye dengan kembali tersenyum.
“ penolakanmu benar benar kejam Shin Hye-ya.. “ ucap Yoona sambil tersenyum, dan dibalas semyuman bangga oleh Shin Hye.
Dan ternyata Yong Hwa sama sekali tidak pernah putus asa dalam menuruti semua keinginan Shin Hye meski itu menyakitinya, dan begitu sulit untuk dia capai. Hingga akhirnya Yoona begitu marah padanya atas sikapnya pada Yong Hwa.
Flashback off

“ apakah aku benar benar keterlaluan pada Yong Hwa? “ lagi lagi Shin Hye mengulang kata kata itu. Lalu mengingat kembali apa saja yang sudah di lakukan Shin Hye pada namja itu..

Flashback on
“ Yong Hwa-ya… bisakah kamu mengantarkanku ke salon? “ Tanya Shin Hye pada yong Hwa di telepon ketika tidak ada yang bisa mengantarkannya. Dan tentunya dengan uang Yong Hwa meski Shin Hye dari keluarga sangat kaya, karena Shin Hye sengaja agar Yong Hwa jerah mengejar ngejarnya.
“ Yong Hwa-ya… antarkan aku ke mall “ teringat lagi permintaannya pada Yong Hwa. Shin Hye tidak pernah memperlakukan Yong Hwa dengan baik bahkan memperlakukan Yong Hwa seperti seorang pembantu yang harus membawa semua barang barang belanjaannya.
“ Yong Hwa-ya… bukankah kamu sangat pandai mata kuliah matematika, tolong bantu aku mengerjakan tugasku, ne ? “ Shin Hye memanfaatkan kepandaian Yong Hwa untuk mengerjakan semua tugas tugasnya dan namja itu sama sekali tidak keberatan.
Pernah juga Yong Hwa di biarkan berdiri semalaman di depan rumah Shin Hye dengan di guyur hujan lebat hanya demi mendapat maaf dari Shin Hye karena kesalahan yang sudah di lakukannya. Kesalahan karena terlambat menjemput Shin Hye di salon sehingga membuat yeoja itu begitu marah.
Dan masih banyak lagi perilaku buruk Shin Hye pada Yong Hwa yang sengaja dia lakukan hanya untuk membuat namja itu menyerah dengan keinginannya untuk menjadi namjachingunya. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, Yong Hwa tidak pernah menyerah sehingga semakin geram pada namja itu.
Dan permintaan Shin Hye yang terakhir ini adalah meminta Yong Hwa agar mengerjakan tugas akhirnya, sehingga namja itu harus kerepotan dengan mengerjakan dua tugas akhir. Satu milik Shin Hye dan satu lagi miliknya sendiri karena mereka berada di angkatan yang sama.
Flashback off


Shin Hye merasa sudah terlalu lama duduk sendiri di dalam kelas setelah Yoona meninggalkannya, akhirnya yeoja itu memutuskan untuk pulang saja karena tidak ada yang bisa dia lakukan lagi di kampus. Shin Hye berjalan melalui koridor kampus, tidak jarang banyak namja yang menyapanya dan hanya di respon dengan senyuman karena mood nya sedang buruk memikirkan sahabatnya. Tapi jika mood nya sedang baik pasti shin Hye sudah pergi ke club bersama namja namja itu untuk bersenang senang, bersama Yoona juga tentunya. Karena mereka berdua selalu bersama kemanapun mereka pergi untuk bersenang senang.
Shin Hye berjalan melalui ruang perpustakaan, Shin Hye menghentikan langkahnya karena seperti melihat seseorang yang sangat dia kenalnya. Seorang yeoja dan namja duduk berhadapan di meja perpustakaan. Lalu Shin Hye berjalan memasuki ruang perpustakaan untuk memastikan apa yang di lihatnya itu benar.
“ Yoona-ya… jadi ini yang kamu bilang sudah mempunyai janji dan menolak ajakanku eoh? “ tiba tiba Shin Hye bersuara pada Yoona, sehingga membuat Yoona dan Yong Hwa namja yang di lihat Shin Hye duduk berhadapan tadi langsung melihat siapa yang berbicara padanya.
“ aku bisa jelaskan semuanya Shin Hye-ya “ ucap Yoona pada Shin Hye tapi Shin Hye tidak ingin mendengarkan penjelasan Yoona dan pergi begitu saja. Yong Hwa berusaha untuk mengejar Shin Hye tapi Yoona mencegahnya karena tidak ada gunanya, Shin Hye sedang dalam keadaan emosi. Akhirnya Yong Hwa mengurungkan niatnya untuk mengejar Shin Hye.

Yoona mendatangi rumah Shin Hye untuk menjelaskan apa yang di lihatnya, tetapi pembantu shin Hye melarang Yoona masuk kamarnya, kegiatan yang biasa Yoona lakukan masuk kamar Shin Hye sesukanya. Tapi kali ini pembantunya mengatakan Shin Hye tidak ingin bertemu dengan siapa pun, sehingga membuat Yoona mengurungkan niatnya untuk masuk kamar shin Hye dan kembali kerumahnya
Yoona berusaha menelpon Shin Hye tetapi yeoja itu tidak mau menerima panggilan dari sahabatnya. Yoona menghela nafasnya melihat sikap Shin Hye yang tidak pernah berubah.

Yong Hwa pun berusaha menelpon Shin Hye tetapi yeoja itu pun tidak menghiraukan panggilan namja itu juga. Tetapi Yong Hwa tidak menyerah begitu saja, namja itu mengirim puluhan pesan pada Shin Hye tapi tak satupun yang di malasnya, namja itu juga puluhan kali menelpon Shin Hye tapi tidak juga di hiraukannya. Shin Hye geram dengan semua panggilan yang masuk hingga mematikan ponselnya.
“ kenapa aku begitu marah kepada Yoona-ya dan Yong Hwa-ya? Bukankah aku yang ingin namja itu menjauhiku? Tapi kenapa aku begitu marah saat melihat Yoona bersamanya? “ tiba tiba terlintas pikiran itu pada dirinya.
“ aku marah karena Yoona tidak jujur padaku, tidak mau bilang jika punya janji dengan Yong Hwa “  lagi lagi Shin Hye meyakinkan dirinya. Yeoja itu ingin menepis bahwa yeoja itu cemburu pada Yoona.

Shin Hye hanya diam di kelas, bahkan yeoja itu hanya menjawab setiap pertanyaan Yoona dengan singkat. Yoona merasa Shin Hye masih butuh waktu, ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan pada Shin hye. Sehingga yeoja itu mengurungkan niatnya.

“ Yoona-ya… ottoke? Shin Hye-ya benar benar marah kepada kita “ Tanya Yong Hwa dengan ekspresi khawatirnya pada Yoona, yeoja yang duduk di depannya di kantin kampus.
“ kamu tenanglah Yong Hwa-ya… Shin Hye-ya hanya butuh waktu, yeoja itu pasti akan segera menghubungimu lagi “ jawab Yoona.
“ jeongmal? “ Tanya Yong Hwa ingin menyakinkan. Yang dib alas dengan aggukan.  Sebenarnya Yoona tidak yakin dengan apa yang di ucapkan pada Yong Hwa, hanya saja yeoja itu ingin menghilangkan kekhawatiran namja itu atas sikap Shin Hye padanya.
“ Yong Hwa-ya.. kenapa kamu begitu baik pada Shin Hye-ya? Padahal yeoja itu selalu bersikap buruk padamu? “ ucap Yoona dalam hati.
“ Yoona-ya.. kenapa kamu malah melamun? “ Tanya Yong Hwa sambil memegang tangan Yoona dan sukses membuat yeoja itu tersadar dari lamunannya.
“ aaa..aniyaa.. “ jawab Yoona sambil tersenyum.

Dari kejauhan Shin Hye melihat Yong Hwa yang menyentuh tangan Yoona dan yeoja itu tersenyum pada Yong Hwa tanpa mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan. Shin Hye merasa bertambah sakit setelah melihat apa yang ada di hadapannya. Lalu yeoja itu pergi meninggalkan kantin dan mengurungkan niatnya untuk makan.
Shin Hye berjalan masih teringat atas apa yang di lihatnya. Tanpa yeoja itu ketahui air matanya menetes. “ apakah Yong Hwa-ya sekarang menyukai Yoona? Apakah Yoona juga menyukai Yong Hwa-ya? “ Tanya Shin Hye pada dirinya sendiri. Shin Hye merasa seperti orang bodoh karena di khianati sahabatnya sendiri.

Sudah tiga hari Shin Hye tidak masuk kuliah dan menurut informasi yeoja itu tidak enak badan. Padahal alasan sebenanya yeoja itu tidak masuk kuliah karena ingin menghindari Yoona dan Yong Hwa. Shin Hye merasa Yoona dan Yong Hwa semakin dekat. Karena setiap ada Yoona pasti ada Yong Hwa. entah itu di perpustakaan atau pun di kantin. Sehingga dua tempat itu menjadi tempat yang di bencinya karena hanya akan membuatnya sakit hati melihat kedekatan Yoona dan Yong Hwa.

“ lebih baik di rumah saja, dari pada harus melihat Yoona-ya dan Yong Hwa-ya yang selalu bersama” gumam Shin Hye dengan berbaring di atas ranjangnya.
“ keunde… kenapa aku merasa sangat sakit setiap kali melihat mereka berdua? Apakah aku benar benar cemburu dengan Yoona? “ Tanya Shin Hye lagi pada dirinya sendiri.
Ceklek.. terdengar pintu kamarnya terbuka. Sehingga membuatnya reflek melihat kearah pintu dan hendak marah karena masuk kamarnya tanpa mengetuk pintu. Tapi niatnya di urungkan setelah melihat siapa yang datang.
“ Yoona-ya.. “ sapa Shin Hye.
“ apakah kamu sakit? Aku dengar kamu kurang enak badan” Tanya Yoona pada Shin Hye dan langsung duduk di tepi ranjang Shin Hye. Begitu pula dengan Shin Hye yang mengubah posisinya menjadi duduk.
“ ah ne, hanya kecapekan saja “ jawab Shin Hye.
“ Shin Hye-ya… sebenarnya aku kemari ingin menjelaskan sesuatu padamu, terserah bagaimana sikapmu terhadapku setelah mendengar penjelasanku ini ” ucap Yoona lagi.
“ menjelaskan soal apa? “ Tanya Shin Hye pura pura tidak mengerti.
“ tentang aku dan Yong Hwa-ya yang kamu lihat di perpustakaan waktu itu “ jawab Yoona.
“ kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa Yoona-ya… lagi pula aku dengan namja itu tidak ada hubungan apa apa bukan? Aku hanya memanfaatkannya saja. Kamu juga tahu itu bukan? “ Shin Hye menjelaskan pada Yoona.
“ kamu bohong… kamu marah kepada kami, karena aku tahu… aku tahu kamu menyukainya, benar bukan? “ Tanya Yoona lagi.
“ aa..aniyo… itu tidak benar, mana mungkin aku menyukai namja seperti Yong Hwa-ya “ jawab Shin Hye menyangkal.
“ mulutmu bisa berkata demikian Shin Hye-ya… tapi hati dan matamu tidak bisa berbohong “ jawab Yoona dan sukses membuat Shin hye salah tingkah.
“ aku tahu kamu hanya ingin menghindari kami, kamu tidak ingin melihat kami berdua bukan? “ Tanya Yoona lagi. Tapi Shin Hye tidak menjawab.
“ aku juga tahu kamu tidak suka melihat kedekatan kami, aku juga tahu hati kamu sakit saat melihat kami bersama. Aku sahabat mu Shin Hye-ya… kita sudah sangat lama bersama, jadi aku tahu bagaimana dirimu “ jelas Yoona lagi. Shin Hye hanya diam tidak menjawab karena yang di katakana Yoona memang benar adanya.
“ Yoona-ya… apakah kamu menyukai Yong Hwa-ya? “ Tanya Shin Hye langsung pada Yoona
“ Ne, aku menyukai Yong Hwa-ya “ jawab Yoona jujur dan membuat Shin Hye diam, karena yeoja ini sudah bisa menebak jawaban apa yang akan keluar dari mulut Yoona
“ keunde… kamu tidak perlu khawatir, Yong Hwa-ya tidak pernah melihatku. Namja itu terlalu menyukaimu. Bahkan dia rela melakukan apa pun demi kamu. Seperti yang kamu inginkan “ jelas Yoona.
“ dan… apa yang kamu lihat di perpustakaan, itu tidak seperti yang kamu fikirkan. Yong Hwa meminta bantuanku  mencari bahan untuk mengerjakan tugas akhirmu. Namja itu benar benar serius mengerjakan tugas akhir mu “ jelas Yoona. Lagi lagi Shin Hye terdiam tidak bisa berkata kata.
“ satu hal lagi Shin Hye-ya… kalau kamu memang menyukainya, berhentilah bersikap kejam padanya. Namja itu rela bekerja hingga tengah malam hanya untuk mendapatkan uang demi menuruti semua permintaanmu “  tambah Yoona
“ Mwo?? Bekerja? Bukankah dia anak orang kaya? “ Tanya Shin Hye tidak percaya.
“ ne, Yong Hwa memang anak orang kaya. Keunde.. namja itu tidak ingin menggunakan uang appa nya untuk keperluan pribadinya selain kebutuhan kampus. Sehingga namja itu bekerja di sebuah restauran sepulang dari kampus “ jelas Yoona lagi.
“ jeongmal? “ Tanya Shin Hye tak percaya.
“ ne, aku perna melihatnya sendiri. Belum lagi di tambah dia harus mengerjakan tugas akhir kamu dan miliknya sendiri. Tapi namja itu tidak pernah mengeluh sedikitpun. Dan semua yang dia lakukan hanya demi kamu. Oleh karena itu… berhentilah menyakitinya jika kamu memang menyukainya “ jelas Yoona pada Shin Hye. Shin Hye masih diam, yeoja itu merasa sangat bersalah pada Yong Hwa.
“ kalau begitu, aku pergi dulu “ Yoona berpamitan pada Shin Hye dan berdiri dari posisi duduknya.
“ Yoona-ya… “ panggil Shin Hye dan membuat Yoona berhenti berjalan lalu menoleh kearah Shin Hye.
“ kita masih bersahabat kan? “ Tanya Shin Hye dengan wajah penuh harap.
“ ne “ jawab Yoona sambil tersenyum setelah beberapa saat diam seakan memikirkan jawaban untuk pertanyaan Shin Hye. Shin Hye langsung berlari memeluk Yoona setelah mendengar jawaban Yoona.
“ gumawo Yoona-ya…. Dan mianhae sudah bersikap buruk padamu “ ucap Shin Hye dengan masih memeluk Yoona. Dan Yoona hanya mengangguk atas ucapan Shin Hye.
“ seharusnya kamu meminta maaf pada Yong Hwa-ya… bukan padaku “ ucap Yoona setelah melepas pelukan mereka.
“ ne, aku akan meminta maaf pada Yong Hwa-ya “ jawab Shin Hye.

Setelah mendapat kabar dari Yoona bahwa Shin Hye sudah masuk kuliah, namja itu langsung berlari menghampiri Shin Hye di kelasnya.
“ Shin Hye-ya.. apakah kamu baik baik saja? “ Tanya Yong Hwa langsung setelah melihat Shin Hye yang duduk di samping Yoona. Shin Hye tidak menjawab pertanyaan Yong Hwa. yeoja itu berdiri dari duduknya dan menghampiri namja itu.
“ Yong Hwa-ya… mianhae karena selama ini aku selalu berbuat kasar padamu “ ucap Shin Hye penuh penyesalan.
“ shin Hye-ya… kamu tidak perlu berkata seperti itu, aku selalu memaafkanmu “ jawab Yong Hwa.
“ gumawo Yong Hwa-ya…” balas Shin Hye dan Yong Hwa mengangguk sambil tersenyum.
“ Yong Hwa-ya… aku… aku mau menjadi yeojachingu kamu “ ucap Shin Hye lagi dan sukses membuat Yong Hwa terkejut.
“ aaa..apa kamu bilang? “ Tanya Yong Hwa ingin meyakinkan apa yang di dengarnya tidak salah.
“ aku… aku mau menjadi yeojachingu kamu “ ucap Shin Hye mengulang kata katanya.
“ jeongmal? “ Tanya Yong Hwa lagi
“ ne,” jawab Shin Hye sambil tersenyum dan langsung mencium pipi kiri Yong Hwa.
Yong Hwa terkejut dengan tindakan Shin Hye, begitu pula dengan Yoona yang dari tadi ikut menyaksikan pengakuan Shin Hye, yeoja itu langsung membelalakan matanya karena terkejut, lalu tersenyum karena sahabatnya telah berubah meski hati sakit karena Yong Hwa lebih memilih Shin Hye sahabatnya.
“ Yoona-ya… Shin Hye menerimakuuu “ ucap Yong Hwa pada Yoona dengan ekspresi gembiranya, serta langsung memeluk Yoona karena terlalu senang.
“ Yaaa… kenapa kamu memeluk Yoona-ya?? Bukankah aku yang yeojachingu kamu eoh??? “ ucap Shin Hye dengan suara sedikit keras.
“ mianhae… aku terlalu bahagia Shin Hye-ya.. “ ucap Yong Hwa langsung melepas pelukannya dengan Yoona. Setelah mendengar ucapan Shin Hye.
“ Yaa… Shin Hye-ya… kamu tidak perlu cemburu, eoh… Yong Hwa-ya hanya menyukaimu, jadi jangan terlalu khawatir “ ucap Yoona pada Shin Hye sambil tersenyum menggoda dan sukses membuat yeoja itu malu hingga wajahnya memerah.

End

Mianhae kalau FF nya kurang memuaskan, kurang romantic, terlalu cepet alurnya dan kekurangan yang lain.. hehe
Gumawo yang masih setia baca FF aku… 
Jangan lupa tinggalkan jejak ya setelah baca, biar author lebih semangat lanjutin FF nya… 





Saturday 10 January 2015

FF YongShin ( My Destination ) Part 6/End

Title           : MY DESTINATION
Author       : Lee Yaa
Cast           : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye, Lee Jong Hyun, Kim Won Bin, Boo Na, keluarga Park, Keluarga Jung
Genre        : Romance
Rating       : General
Lenght       : Chapter
Disclaimer : this all my mine

Happy reading…

Shin Hye duduk di atas kursi rodanya dengan gaun pengantin putih membalut tubuh indahnya. Shin Hye terlihat tegang. Shin Hye sangat khawatir dengan jalannya pernikahan ini. Shin Hye takut akan melakukan kesalahan, apalagi dengan keadaannya seperti sekarang ini. Yeoja itu masih belum mampu berdiri dan berjalan dengan waktu yang lama. Shin Hye takut jika dirinya tidak kuat berdiri lama di depan pendeta.

Tok tok… terdengar pintu kamarnya di ketuk meski tidak di kunci. Hye Na masuk dengan tersenyum pada Shin Hye dan tentunya dibalas senyuman pula oleh yeoja itu.
“ apakah kamu tegang? “ Tanya Hye Na pada Shin Hye dengan memegang pundak yeoja itu.
“ Ne, eonnie “ jawab Shin Hye singkat dengan ekspresi tegangnya
“ orang- orang bilang memang seperti itu, kita akan merasa tegang ketika akan menikah “ jelas Hye Na
“ jeongmal? “ Tanya Shin Hye ingin memastikan
“ Ne “ jawab Hye Na singkat sambil tersenyum.
“ berarti… nanti  eonnie juga akan tegang seperti ku ketika menikah dengan Jong Hyun oppa? “ tanya Shin Hye sambil tersenyum
“ ii..iya tentu saja.. “ jawab Hye Na malu
“ kamu sangat cantik Shin Hye-ya…pantas saja doengsengku tergila gila padamu “ ucap Hye Na lagi untuk menutupi ekspresi malunya sambil melihat pantulan Shin Hye pada cermin yang ada di hadapannya
“ eonnie bisa saja… “ jawab Shin Hye berganti malu karena pujian Hye Na

Tok tok… terdengar suara pintu kamar Shin Hye yang sudah terbuka di ketuk, sehingga membuat Shin Hye dan Hye Na menoleh kearah pintu.
“ Won Bin oppa… Boo Na-ssi “ sapa Shin Hye saat mengetahui siapa yang datang. Won Bin dan Boo Na hanya tersenyum menanggapi sapaan Shin Hye
“ chukae hamnida Shin Hye-ssi… “ ucap Boo Na memberi selamat.
“ gumawo… “ balas Shin Hye sambil tersenyum.
“ selamat Shin Hye-ya… oppa tidak menyangka kamu akan menikah secepat ini “  ucap Won Bin sambil tersenyum
“ ne, oppa… emm oppa juga harus segera menyusul ne” balas Shin Hye
“ tentu… kami juga akan segera menikah “ jawab Won Bin sambil merangkul pundak Boo Na dan dib alas senyuman oleh yeojachingunya itu.

“ Shin Hye-ya… “ panggil eomma Shin Hye yang berjalan masuk ke kamar Shin Hye tanpa melihat siapa saja yang ada di ruangan itu
“ ahjumma “ sapa Won Bin pada eomma Shin Hye. Dan dibalas senyuman
“ ah mianhae.. ahjumma tidak tahu kalian ada di sini “  ucap eomma Shin Hye saat menyadari jika di ruangan itu tidak hanya ada Shin Hye seorang.
“ ada apa eomma? “ Tanya Shin Hye pada eommanya
“ palli… semua sudah menunggu “ jawab eommanya
“ geure “ jawab Shin Hye.
“ biarkan saya saja ahjumma “ cegah Hye Na saat eomma Shin Hye hendak mendorong kursi roda putri nya. Lalu nyonya Park hanya mengangguk setuju.
Hye Na mendorong kursi roda Shin Hye keluar dari kamarnya dengan di ikuti Won Bin dan Boo Na

Yong Hwa tersenyum melihat Shin Hye yang memasuki altar. Yong Hwa takjub akan kecantikan yeoja yang akan menjadi istrinya. Lalu namja itu mengambil alih mendorong kursi roda Shin Hye ketika mendekati depan pendeta.
“ Yong Hwa-ya… “ panggil Shin Hye pelan ketika sudah berada di samping Yong Hwa dengan posisi duduk di kursi rodanya
“ ne “ jawab Yong Hwa
“ aku ingin berdiri “ ucap Shin Hye lagi dan sukses membuat Yong Hwa terkejut.
“ noona yakin? “ Tanya Yong Hwa ingin meyakinkan permintaan Shin Hye
“ Ne “ jawab Shin Hye. Lalu dengan sedikit ragu Yong Hwa membantu Shin Hye untuk berdiri.
Shin Hye bisa berdiri dengan tegak tanpa kesakitan. Yong Hwa merasa lega ketika Shin Hye tersenyum padanya. Itu berarti Shin Hye baik baik saja
Sampai di acara pengucapan janji oleh Yong Hwa berjalan lancar, Tetapi saat pendeta meminta Shin Hye untuk mengucapkan janji, yeoja itu hanya diam. Hingga membuat Yong Hwa menoleh kearah Shin Hye. Namja itu terkejut saat melihat Shin Hye menahan sakit.
Para undangan pun riuh karena mempelai wanita belum juga mengucap janji seperti permintaan pendeta. Terutama orang tua Shin Hye dan Yong Hwa.
“ apa yang terjadi? Mengapa Shin Hye hanya diam? “ Tanya Jong Hyun pada Hye Na yang duduk di sampingnya
“ molla.. “ jawab Hye Na cemas dengan terus melihat kearah Yong Hwa dan Shin Hye menanti apa yang akan terjadi. Sebenarnya Hye Na tidak sabar untuk mengetahui apa yang terjadi, tetapi tidak mungkin dia maju ke depan menghampiri Shin Hye dan Yong Hwa.
“ noona gwencana? “ Tanya Yong Hwa pada Shin Hye tapi yeoja itu tidak menjawab. Shin Hye hendak terjatuh karena kaki nya terasa sakit, tapi Yong Hwa langsung menahan lengan Shin Hye dan menggendong Shin Hye ala bridal Style. Shin Hye pun mengalungkan tangannya di leher Yong Hwa agar tidak jatuh. Akhirnya Shin Hye mengucap janji di atas gendongan Yong Hwa.

Semua undangan merasa lega karena acara pemberkatan berjalan dengan lancar, begitu pula orang tua Yong Hwa dan Shin Hye, mereka tersenyum bahagia melihat putra dan putrinya sudah resmi menjadi suami istri.
Hye Na pun langsung memeluk Jong Hyun karena terlalu bahagia, yeoja itu mengira akan terjadi hal yang buruk pada acara pemberkatan doengsengnya. Tapi ternyata tidak, semua berjalan lancar. Hye Na bangga kepada Yong Hwa yang bisa bersikap dengan dewasa. Dan yang terpenting namja itu membuktikan bahwa dirinya benar benar mencintai Shin Hye.

Shin Hye kesusahan membuka resleting gaunnya ketika sudah berada di dalam kamarnya. Yong Hwa melihat yeoja itu hendak membantu tetapi ragu ragu. Takut jika Shin Hye marah jika menyentuhnya.
“ noona… biar aku bantu “ Yong Hwa akhirnya memberanikan diri bicara pada Shin Hye karena tidak tega melihat yeoja itu kesusahan meraih resletingnya.
Shin Hye menghentikan kegiatan meraih resleting itu dan mengalihkan pandangannya pada Yong Hwa. Yong Hwa terkejut dengan tatapan mata Shin Hye, namja itu berfikir apakah Shin Hye marah dengan apa yang baru saja di ucapkannya?

“ kamu bilang ingin membantu? Tetapi kenapa masih berdiri situ? “ ucap Shin Hye pada Yong Hwa yang masih berdiri di tempatnya
“ ah ne “ jawab Yong Hwa dengan berjalan kea rah Shin Hye.

“ Yong Hwa-ya … “ panggil Shin Hye ketika namja itu sedang membuka resleting gaun Shin Hye.
“ Ne “ jawab Yong Hwa lalu berjalan ke depan Shin Hye setelah membantu membuka resletingnya.
“ bisakah kamu tidak memanggilku noona?? “ Tanya Shin Hye
“ nde?? “ Yong Hwa balik bertanya
“ bukankah kita sudah menikah, kamu menjadi suamiku. Jadi… terasa sangat tidak pas jika kamu memanggilku dengan sebutan noona “ jelas Shin Hye
“ noona benar, geure..aku akan memanggil yeobo saja atau Changi-ya… “ jawab Yong Hwa sambil tersenyum. Dan dibalas dengan senyuman oleh Shin Hye.
“ jadi.. mulai sekarang kamu harus memanggil aku dengan sebutan yeobo, ne? “ Tanya Shin Hye dengan senyum menggoda.
“ ne, noon… ah maksutku yeobo… “ jawab Yong Hwa sambil senyum. Akhirnya mereka berdua tertawa bersama, karena merasa aneh. Mereka belum terbiasa dengan panggilan itu.


“ Yeobo… apakah kamu sudah siap? “ Tanya Yong Hwa pada Shin Hye yang sedang membereskan sedikit keperluannya. Mereka akan berangkat berbulan madu ke Jepang, sebenarnya Yong Hwa ingin mengajak Shin Hye ke Eropa tetapi Shin Hye menolak dan memilih ke Jepang saja yang tidak terlalu jauh. Yeoja itu takut merepotkan Yong Hwa.
“ ne, aku sudah siap. Mianhae… kamu harus menyiapkan semuanya. Seharusnya aku yang menyiapkan semua keperluan kamu karena aku istrimu “ ucap Shin Hye dengan penuh penyesalan.
“ changi-ya.. jangan berkata seperti itu. Kamu sudah melakukan semua yang terbaik untukku jadi jangan pernah merasa bersalah, ne “ ucap Yong Hwa dengan berjongkok di depan Shin Hye. Dengan berat Shin Hye mengangguk setuju dengan ucapan Yong Hwa. tetapi dalam hati yeoja itu merasa bersalah karena tidak bisa berbuat banyak untuk Yong Hwa. lalu.. Yong Hwa mencium kening Shin Hye cukup lama. Yeoja itu hanya bisa memejamkan mata merasakan betapa Yong Hwa sangat mencintainya.

“ Yong Hwa-ya.. jaga Shin Hye baik baik, awas kalau sampai terjadi sesuatu padanya aku tidak akan mengampunimu “ ucap Hye Na berpesan pada Yong Hwa saat mengantar ke bandara.
“ yaaa.. noonaa… sebenarnya yang doengseng kamu itu aku atau istriku eoh?? Kenapa kamu berkata begitu kasar padaku, dan lebih mengkhawatirkannya daripada aku” ucap Yong Hwa mulai memperlihatkan sifat kekanak kanakannya pada noona nya.
“ Yaa Yong Hwa-ya… tentu saja aku mengkhawatirkan Shin Hye  karena dia seorang yeoja sudah sepantasnya di lindungi dan kamu sebagai namja apalagi suaminya berkewajiban menjaganya “ jelas Hye Na.
“ kalau itu aku juga sudah tahu, noona tidak perlu khawatir aku pasti akan menjaga istriku dengan baik “ jawab Yong Hwa dengan tersenyum menatap Shin Hye.
Sementara Shin Hye hanya diam melihat perdebatan kakak beradik lalu membalas senyuman Yong Hwa.
“ Shin Hye-ya… kamu hati hati, ne “ ucap Hye Na berpesan pada Shin Hye sambil memeluk Shin Hye yang dengan posisi duduk di atas kursi rodanya.

“ Yaaa… noona… kamu berlebihan sekali, kita hanya akan berbulan madu bukan untuk berpindah rumah. Mengapa berlebihan seperti itu? “ Tanya Yong Hwa pada Hye Na yang menangis sambil memeluk Shin Hye.
“ aku hanya sedih saja karena tidak bisa melihat Shin Hye beberapa hari “ jawab Hye Na asal. Karena apa yang di katakana Yong Hwa memang benar, dirinya terlalu berlebihan tetapi mau bagaimana lagi jika air matanya mengalir begitu saja.

“ Yong Hwa, aku titip Shin Hye. Ne “ ucap eomma Shin Hye berpesan pada Yong Hwa yang juga ikut mengantarkan ke bandara tetapi dari tadi hanya diam menyaksikan Yong Hwa dan noona nya berdebat. Dan sesekali tersenyum melihat mereka.
“ ne, eommanim “ jawab Yong Hwa.


Yong Hwa dan Shin Hye sudah sampai di sebuah hotel tempat mereka akan menginap di Jepang. Yong Hwa mendorong kursi roda Shin Hye. Tetapi tanpa di sengaja ada seorang yeoja yang menabrak mereka berdua.
“ AAUU “ teriak Shin Hye saat yeoja itu menyenggolnya dengan keras dan hampir saja membuatnya  terjatuh. Untung saja Yong Hwa siaga sehingga Shin Hye tidak jadi terjatuh dari kursi rodanya.
“ Joesonghamnida… joesonghamnida… “ ucap yeoja itu sambil berkali kali membungkukkan badannya.
“ Yoon Su “ ucap Shin Hye saat mengetahui siapa yeoja yang menabrak. Yeoja yang di panggil Yoon Su oleh Shin Hye langsung menghentikan gerakan membungkuknya dan melihat siapa yang memanggilnya.
“ Park Shin Hye? “ ucap yeoja itu seakan tidak percaya.
“ apa yang kamu lakukan disini? “ Tanya Yoon Su pada Shin Hye tentunya dengan nada jutek.khas miliknya
“ emm.. aku.. sedang berbulan madu dengan suamiku “ jawab Shin Hye sambil menolehkan kepalanya kearah Yong Hwa yang berdiri di belakangnya.
Yoon Su  menyadari gerakan Shin Hye yang melihat seseorang. Yoon Su terlihat berbinar ketika melihat Yong Hwa. yeoja itu seperti tertarik pada Yong Hwa.
“ ah ini suamiku Jung Yong Hwa “ ucap Shin Hye memperkenalkan suaminya pada Yoon Su. Dan Yoon su tersenyum kepada Yong Hwa.
“ Yeobo… ini Yoon Su, chingu ku ketika di SMA “ ucap Shin Hye lagi memperkenalkan Yoon Su pada Yong Hwa. Yong Hwa pun membalas dengan senyuman pula.
“ aku juga bisa mendapatkan suami kamu “ bisik Yoon Su pada Shin Hye. Shin Hye yang mendengar bisikan Yoon Su membelalakan mata. Yoon Su memang teman SMA Shin Hye, tetapi yeoja ini selalu merebut apa yang di miliki Shin Hye. Termasuk namja yang mendekati Shin Hye.
“ ah.. kami permisi dulu “ ucap Shin hye lagi berpamitan takut jika Yoon Su akan bertindak lebih.  Yoon Su tersenyum melihat tingkah Shin Hye yang seperti ketakutan.

Shin Hye terus melihat Yong Hwa yang memasukkan pakaian mereka ke dalam lemari. Shin Hye ingin membantu tetapi namja itu selalu melarangnya. Shin Hye marasa karena beruntung memiliki suami sepertinya. Yang begitu mencintainya. Shin Hye berjanji akan menjadi istri yang baik untuknya, dia akan selalu ada untuk suaminya. Sehingga Shin Hye memutuskan untuk lebih rajin lagi berlatih agar bisa berjalan dan menjadi istri yang sempurna bagi Yong Hwa.
“ Changi-ya… pakailah gaun ini “ tiba tiba Yong Hwa berjalan kearah Shin Hye dengan memberikan sebuah gaun sehingga Shin Hye tersadar dari lamunannya.
“ nde?? “ Tanya Shin Hye
“ pakailah gaun ini ketika kita makan malam, kamu pasti akan terlihat sangat cantik “ minta Yong Hwa pada istrinya sambil tersenyum
“ geure.. “ jawab Shin Hye sambil tersenyum. “ keunde..” ucapan Shin Hye menggantung
“ keunde mwo?? “ Tanya Yong Hwa.
“ sebagus apa pun aku memakai gaun, tetap saja akan duduk di atas kursi ini “ jawab Shin Hye dengan wajah sedih
“ Changi-ya… jangan berkata seperti itu, bagiku hanya kamu satu satunya yeoja paling cantik di dunia ini, ne “ jelas Yong Hwa sambil memegang kedua pipi Shin Hye, tentunya dengan berjongkok di depan Shin Hye.

Shin Hye duduk di sebuah kursi di salah satu meja restaurant tempat mereka menginap. Shin Hye duduk sendiri karena Yong Hwa harus kembali ke kamarnya untuk mengambil ponsel miliknya yang tertinggal di kamar hotel.
“ Shin Hye-ya.. “  Shin Hye langsung menoleh kearah datangnya suara itu dan ternyata suara Yoon Su. Tapi Yoon Su tidak sendiri melainkan bersama seorang namja. Shin Hye bertanya Tanya, siapa namja itu? Apakah Yoon Su masih belum merubah sifatnya yang suka bergonta ganti pasangan?
“ kenapa kamu sendirian? Dimana suamimu? Apakah dia meninggalkanmu? “ Tanya Yoon Su sambil tersenyum.
“ aniyo… dia kembali ke kamar hotel untuk mengambil ponselnya yang tertinggal “ jawab Shin Hye setelah beberapa saat diam sebelum menjawab pertanyaan Yoon Su.
“ kamu harus pandai menakhlukkan suamimu supaya tidak meninggalkanmu, apalagi namja tampan seperti suamimu itu pasti banyak yeoja yang ingin memilikinya “ ucap Yoon Su lagi dan sukses membuat Shin Hye gelisah.
“ kamu tidak perlu gelisah Shin Hye-ya… kamu hanya perlu memiliki seutuhnya. Begitu pula sebaliknya, suamimu akan senang jika bisa memilikimu seutuhnya “ jelas Yoon Su lagi seperti sudah berpengalaman menikah.
“ daaaann…. Satu lagi Shin Hye-ya… namja menyukai yeoja yang agresif “ ucap Yoon Su lagi kepada Shin Hye tentunya dengan nada menggoda dan langsung mencium namja yang datang bersamanya. Shin Hye begitu risih melihat apa yang di lakukan yeoja itu.
“ ah Shin Hye-ya… aku lupa memperkenalkan suamiku “ ucap Yoon Su pada Shin Hye.
“ Mwo?? Suami? “ Tanya Shin Hye tak percaya.
“ ne, dia suamiku Kim Jae Su. Dan kami kemari karena sedang berbulan madu sama sepertimu. Aku kemarin tidak sengaja menabrak kamu karena terburu buru ingin menghampiri suamiku yang sudah terlalu lama menunggu di lobi “ jelas Yoon Su.
“ jadi dia suami Yoon Su? “ gumam Shin Hye pada dirinya sendiri. Ada kelegaan tersendiri dalam diri Shin Hye, itu berarti Yoon Su tidak benar benar ingin memiliki Yong Hwa.

“ Yeoboo… “ panggil Shin Hye pada Yong Hwa ketika duduk di sofa kamar hotelnya dengan melihat acara TV, tentunya setelah pulang dari makan malam.
“ ne “ jawab Yong Hwa yang ada di sebelahnya.
“ apakah benar seorang namja itu menyukai yeoja yang agresif? “ Tanya Shin Hye dengan menggeser duduknye lebih dekat pada Yong Hwa dan mulai bermain main kancing baju namja itu serta mengelus elus dada suaminya.
“ aa..apa maksut kamu? “ Tanya Yong Hwa gugup karena melihat tingkah Shin Hye yang tidak seperti biasanya.
“ Yoon Su bilang, aku harus memilikmu seutuhnya begitu pula sebaliknya aku juga harus memilikimu seutuhnya agar tidak ada yang bisa merebutmu dariku, lalu…. Yoon Su juga bilang kalau namja itu menyukai yeoja yang agresif “ jelas Shin Hye dengan masih memainkan kancing baju suaminya.
Yong Hwa mengerti arah pembicaraan Shin Hye, Pantas saja yeoja ini bersikap ingin menggodanya. Ternyata istrinya ini ingin menjadi agresif seperti yang di katakana Yoon Su. Yong Hwa tersenyum sendiri melihat tingkah aneh istrinya.
“ ne, namja itu menyukai yeoja yang agresif “ jawab Yong Hwa menggoda Shin Hye. Shin Hye langsung menjauhkan badannya setelah mendengar jawab suaminya.
“ jadi… kamu akan pergi mencari yeoja yang agresif? “ Tanya Shin Hye dengan menekuk wajahnya.
“ tentu saja… aku akan mencarinya “ jawab Yong Hwa semakin menggoda istrinya.
“ geure…cari saja yeoja agresif itu, gaaa ! “ usir Shin Hye dengan nada kesal. Yong tersenyum melihat tingkah istrinya.
“ untuk apa aku harus pergi jika yeoja agresif itu ada di hadapanku “ jawab Yong Hwa dan sukses membuat Shin Hye menoleh kearah suaminya. Kesempatan ini tidak di sia siakan Yong Hwa, namja ini langsung mencium bibir istrinya.
“  aku ingin memilikimu seutuhnya “ ucap Yong Hwa setelah melepas bibir istrinya, lalu menciumnya kembali lebih panas. 

Satu bulan kemudian
“ wae? “ Tanya Yong Hwa masih dengan memejamkan matanya ketika Shin Hye mengoyang goyang tubuhnya.
“ antarkan aku ke kamar mandi, perutku sangat mual “ pinta Shin Hye dengan wajah sangat pucat. Yong Hwa langsung terbangun setelah melihat keadaan istrinya.
“ HUUEEK “ terdengar Shin Hye terus memuntah kan isi perutnya. Sehingga membuat Yong Hwa sangat panic.
“ EOMMAAA… NOONAA… “ teriak Yong Hwa memanggil eomma dan noona nya hendak meminta bantuan, Yong Hwa dan Shin Hye memang tinggal di rumah keluarga Jung sejak pulang dari bulan madu dengan alasan lebih dekat dengan kantornya.
“  Yaaa… kenapa pagi pagi kamu berteriak? “ Tanya Hye Na masuk kamar Yong Hwa di sertai eommanya.
“ Shin Hye-ya.. Shin Hye-ya… noona” ucap Yong Hwa panic
“ kenapa dengan Shin Hye-ya? “ Tanya Hye Na sambil menuju kamar mandi yang di tunjuk Yong Hwa.

“ Changi-ya… ada apa dengan mu? “ Tanya eomma Shin Hye menghampiri Shin Hye yang masih muntah di kamar mandi.
“ molla eommanim…. Perut saya rasanya mual sekali, ingin terus muntah “ jawab Shin Hye di sela sela kegiatan muntahnya.
“ Shin Hye-yaa… kamu pasti hamil “ celetuk Hye Na dan sukses membuat Yong Hwa juga Shin Hye melotot melihat ke arahnya.
“ jeongmal? “ Tanya Yong Hwa bahagia.
“ Mwo?? Andweee…. Aku belum siap dengan keadaanku yang seperti ini. “

END

Mianhae jika endingnya kurang memuaskan, ne….
Gumawo bagi yang sudah membaca FF aku… dan jangan lupa tinggalkan kritik dan saran ya supaya bisa perbaiki FF nya…. 




Thursday 8 January 2015

FF YongShin ( You Aren’t The First But The Last ) Part 2/End



FF YongShin ( You Aren’t The First But The Last ) Part 2/End
08 Januari 2015


Title                    : You Aren’t The First But The Last
Author                : Lee Yaa
Cast                    : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye,  Yoon He, keluarga Park, Keluarga Jung, other cast
Genre                 : sad, romance, happy
Rating                : General
Disclaimer         : this all my mine


“ eonnie… aku ingin Yong Hwa-ya kembali….. seandainya Yong Hwa kembali aku berjanji tidak akan menyia nyiakannya, aku akan menjadi istri yang baik, aku akan mencintainya dan aku berjanji tidak akan menkhianatinya lagi “ ucap Shin Hye dengan wajah penuh harap.
“ tapi semuanya sudah terlambat Shin Hye-yaa… “ jawab Yoon He dan langsung membuat tangis Shin Hye semakin pecah  memenuhi ruangan itu. Yoon He yang melihat Shin Hye terus menangis menjadi iba dan langsung memeluk Shin Hye. Shin Hye terus menangis dalam pelukan Yoon He hingga tertidur karena capek terus menerus mengeluarkan air mata.

You aren’t the first but the last part2/end
Shin Hye perlahan membuka matanya, samar samar Shin Hye melihat eomma Yong Hwa duduk di sebelahnya sambil memegang tangannya.
“ eommanim “ ucap Shin Hye dengan suara pelan.
“ kamu sudah sadar Shin Hye-ya… sebentar eomma panggil dokter dulu, ne “ ucap eomma Yong Hwa saat melihat menantunya sadar.
“ eommanim.. kenapa dengan saya? Mengapa saya ada di tempat ini? “ Tanya Shin Hye saat melihat sekitarnya dan semua benda merupakan peralatan medis sebuah rumah sakit.
“ kamu tidak sadarkan diri selama dua hari changi-ya… dokter bilang itu karena kamu terlalu shock “ jawab eomma Yong Hwa. Shin Hye berusaha mengingat apa yang terjadi. Dalam ingatannya yeoja itu sedang menangis karena terlalu kehilangan Yong Hwa suaminya dan tepatnya menangis dalam pelukan Yoon He hingga tertidur.  Tapi mengapa sekarang ada di kamar rumah sakit? baru saja eomma Yong Hwa bilang dirinya tidak sadarkan diri selama dua hari karena shock, apakah dirinya terlalu banyak menangis sehingga tidak sadarkan diri? Shin Hye terus berfikir untuk mengerti apa yang dialaminya.

Ceklek … terdengar pintu ruang inap Shin Hye terbuka dan masuklah eomma Shin hye sambil tersenyum pada eomma Yong Hwa yang merupakan besannya.
“ omo.. kamu sudah sadar changi-ya… “ ucap eomma Shin Hye saat melihat putrinya sudah membuka matanya. Shin Hye hanya diam tanpa respon dengan posisi masih berbaring. Shin Hye masih merasa sedih atas apa yang terjadi. Shin Hye merasa sangat merindukan suaminya. Shin Hye baru merasa kehilangan dan sangat merindukan suaminya di saat Yong Hwa telah meninggalkannya. Air mata Shin Hye kembali mengalir melalui sudut matanya  mengingat apa yang terjadi pada suaminya.
“ Nyonya Jung… biar saya yang menunggu Shin Hye-ya, bukankah anda bilang malam ini ingin menemani Yong Hwa? “  tiba tiba eomma Shin Hye berkata mengingatkan eomma Yong Hwa tentang niatnya datang ke rumah sakit.
“ menemani Yong Hwa?? “ ucap Shin Hye pada dirinya sendiri.
“ eomma bilang apa baru saja? “ tanya Shin Hye pada eommanya agar mengulang apa yang baru saja di ucapkannya.
“ ne, changi-ya… eomma hanya ingin mengingatkan nyonya Jung untuk menemani Yong Hwa malam  ini seperti niat awalnya datang kemari “  jelas eomma Shin Hye.
“ Menemani Yong Hwa-ya? “ ucap Shin Hye lagi, Dia ingin meyakinkan apa yang baru saja di dengarnya tidak salah.
“ ne, changi-ya… suami mu masih belum sadar sejak kecelakaan itu dan dokter sudah melakukan operasi di kepalanya kemarin “  kini eomma Yong Hwa yang menjawab. Shin Hye sangat terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya.
“ eomma… eomma… tidak berbohongkan?? “ tanya Shin Hye tidak percaya dengan pandangan melihat ke eommanya juga nyonya Jung secara bergantian.
“ aniya.. eomma tidak berbohong. Suamimu juga di rawat di rumah sakit ini, kamu bisa melihatnya jika kondisi kamu sudah membaik “ jelas eomma Yong Hwa lagi.
Tanpa di sadari air mata Shin Hye menetes lagi, tapi kali ini bukan air mata kesedihan tetapi air mata bahagia karena ternyata suaminya masih hidup tidak meninggalkannya. Tapi Shin Hye teringat sesuatu,  teringat akan perkataan nyonya Jung bahwa Yong Hwa belum sadar sejak kecelakaan itu. Shin Hye tiba tiba takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi kepada suaminya.
“ eomma… aku mohon antar aku melihat suamiku “ tiba tiba Shin Hye memohon kepada eommanya juga eomma suaminya secara bergantian.
“ tapi changi-ya… kamu masih belum sehat “ jawab eommanya sambil berjalan menghampiri putrinya yang yang sudah berganti posisi menjadi duduk di atas tempat tidurnya.
“ aku mohon eomma… aku hanya ingin melihat suamiku… “ ucap Shin Hye lagi dengan wajah memelas.
Lalu dokter yang yang di panggil eomma Yong Hwa sejak Shin Hye sadar datang. Dan menghampiri mereka bertiga.
“ dokter.. bolehkah putri saya mengunjungi suaminya? “ tanya eomma Shin Hye langsung pada dokter tersebut. Dokter yang menangani Shin Hye tidak menjawab tetapi berjalan mendekati Shin Hye dan memeriksa keadaan Shin Hye.
“ baiklah nyonya, tetapi lebih baik putri anda menggunakan kursi roda karena tubuhnya terlalu lemah akibat tidak sadarkan diri selama dua hari ini “ jawab dokter setelah memeriksa Shin Hye.
“ ne, gamsahamnida dokter “ balas eomma Shin Hye.
“ gamsahamnida dokter “ ucap ShinHye pula pada dokter itu yang di balas dengan senyuman.

Eomma Shin Hye juga eomma Yong Hwa membawa Shin Hye menuju ruangan dimana Yong Hwa di rawat. Shin Hye begitu gelisah karena ingin segera melihat suaminya, ingin tahu bagaimana keadaan suaminya. Setelah eomma Yong Hwa membuka sebuah pintu, eomma Shin Hye mendorong kursi roda yang di pakai Shin Hye memasuki ruangan itu.
Shin Hye terdiam melihat apa yang ada di hadapannya, seorang namja terbaring tak berdaya dengan berbagai peralatan rumah sakit menempel pada tubuhnya. Shin Hye diam tidak bisa berkata kata hanya air mata yang meleleh membasahi pipinya.  Eomma Shin Hye mendorong kursi roda Shin Hye hingga berada tepat di samping tempat tidur Yong Hwa. Shin Hye masih tak bergeming.
“ dia benar benar Yong Hwa suamiku, dia terbaring tak berdaya “ ucap Shin Hye dalam hati dengan air mata masih menetes di pipinya. Lalu yeoja ini teringat sesuatu, jika namja yang ada di hadapannya ini memang benar suaminya lalu siapa yang meninggal? Karena jelas Shin Hye mengingat eomma nya mengatakan bahwa suaminya meninggal begitu pula dengan Yoon He yang merupakan sahabat juga sudah dianggap seperti eonnienya sendiri mengatakan bahwa suaminya meninggal. Bahkan dirinya sendiri  masih jelas mengingat kalau sedang menangis dalam pelukan Yoon He hingga tertidur karena kesedihannya.
“ apakah semua ini hanya mimpi??  “ ucap Shin Hye pada dirinya lagi. Apakah yang di lihatnya ini hanyalah sebuah mimpi karena dirinya terlalu sedih dan sangat menginginkan suaminya kembali??  Tapi Shin Hye sangat berharap jika semua ini bukanlah  mimpi dan berharap jika semua ini memang mimpi maka Shin Hye tidak ingin bangun dari mimpinya. Yeoja ini ingin tidur lebih lama bahkan tidak ingin bangun.
“ eomma…”  panggil Shin Hye tiba tiba.
“ ne “ jawab eomma Shin Hye dengan menghampiri putrinya.
“ eomma… tolong pukul aku dengan keras “ pinta Shin Hye pada eommanya
“ apa maksutmu? “ tanya eommanya tidak mengerti
“ aku mohon eomma…. Pukul aku, aku hanya ingin meyakinkan bahwa semua ini bukanlah mimpi “ ucap Shin Hye menjelaskan tujuannya
“ aniya changi-ya… kamu tidak bermimpi, semua ini memang nyata “ jawab eommanya
“ aku mohon eomma… pukul aku “ Shin Hye tetap memohon. Dan dengan berat hati eommanya pun memukul lengan Shin Hye dan Shin Hye berteriak kesakitan
“ AAUU “ teriak Shin Hye saat pukulan itu jatuh di lengannya
“ mianhae changi-ya “ ucap eommanya
“ aniya eomma… eomma tidak bersalah “ ucap Shin Hye pada eommanya  Sambil mengelus lengan yang masih terasa sakit karena pukulan eommanya tetapi dengan pandangan masih menatap suaminya yang terbaring tak berdaya.
“ jadi semua ini bukan mimpi… “ Shin Hye berkata dalam hati senang. “ jadi.. ucapan eomma dan Yoon He eonnie bahwa Yong Hwa telah meninggal adalah mimpi??” Tanya Shin Hye pada dirinya sendiri. “ Iya…ucapan eomma dan Yoon He eonnie tentang Yong Hwa-ya telah meninggal adalah mimpi…” ucap Shin Hye menjawab pertanyaannya sendiri serta meyakinkan dirinya. Shin Hye merasa senang dan terlihat ada sedikit kelegaan bahwa suaminya tidak meninggalkannya meski terselip pula rasa takut karena suaminya belum juga membuka matanya. Shin Hye menggerakkan tubuhnya yang sejak tadi diam dan hanya air mata yang menetes. Shin Hye meraih tangan Yong Hwa yang begitu lemah, Shin Hye menggenggam telapak tangan suaminya dan mencium punggung telapak tangan itu. Ini pertama kalinya Shin Hye menyentuh suaminya.
“ oppaa… “ panggil Shin Hye pada Yong Hwa yang jelas tidak merespon panggilannya. Dan ini juga pertama kalinya Shin Hye memanggil suaminya dengan sebutan oppa.
“ oppaaa… jebal buka mata kamu…” ucap Shin Hye lagi dan masih tidak ada respon dengan Yong Hwa.
“ oppaaa… aku mohon buka mata kamu, aku… aku merindukanmu… aku.. aku berjanji akan menjadi istri yang baik “ ucap Shin Hye dengan terus menciumi punggung  telapak tangan suami disertai tangis yang terus pecah  memenuhi ruangan itu. Tangis Shin Hye begitu memilukan, rasa bersalah dalam dirinya semakin membuatnya sangat bersedih. Shin Hye sudah berjanji pada dirinya sendiri jika Yong Hwa sudah sadar, yeoja itu akan menjadi istri yang baik. Akan melakukan apa saja yang di inginkan suaminya serta menjadi istri yang baik bagi suaminya. Eomma Shin Hye juga mertuanya ikut meneteskan air mata melihat kesedihan serta tangis Shin Hye.
“ changi-ya… jangan seperti ini, ingatlah kesehatanmu “ ucap eomma Yong Hwa yang sejak tadi diam tidak tega melihat kesedihan Shin Hye hingga angkat bicara.
“ keunde .. oppaa… “  ucapan Shin Hye menggantung
“ kita berdoa saja ne, untuk kesembuhan Yong Hwa “ ucap mertuanya lagi.

Sudah tiga hari sejak Shin Hye membuka matanya dari tidak sadarkan diri, tetapi Yong Hwa masih belum juga sadar. Keadaan Shin Hye sudah membaik karena hanya lemas saja akibat dari pingsan. Pingsan yang di sebabkan karena shock melihat dengan mata kepalanya sendiri kecelakaan yang menimpa suaminya.
Shin Hye setiap hari menunggu suaminya, membersihkan tubuh Yong Hwa dengan cara menyeka dengan  air hangat. Shin juga terus memberikan rangsangan terhadap Yong Hwa dengan terus mengajaknya berbicara seperti yang di anjurkan dokter agar Yong Hwa cepat sadar. Yeoja ini juga tidak pernah bosan mendo’akan kesembuhan suaminya. Shin Hye ingin menebus semua kesalahannya, Shin Hye ingin suaminya sembuh. Shin Hye tidak ingin kehilangan suaminya seperti mimpi yang pernah di alaminya. Mimpi yang sangat menakutkan bagi Shin Hye.

“ oppaa… “ panggil Shin Hye dengan menggenggam telapak tangan Yong Hwa. Suatu kegiatan rutin yang selalu di lakukan  setelah membersihkan tubuh suaminya.
“ oppaa… cepat bangun, apakah oppa tidak merindukanku? “ ucap Shin Hye lagi tetapi masih belum ada respon dari suaminya.
“ oppaa.. cepat banguun… aku merindukanmu, oppa tahu… aku ingin mempunyai anak” ucap Shin Hye lagi sambil tersenyum kecil membayangkan mempunyai anak, anak dari Yong Hwa.
“ ne oppa… anak yang lucu-lucu juga tampan seperti oppa “  ucap Shin Hye lagi seakan akan suaminya merespon ucapannya.
“ jika kita punya anak, aku tidak akan kesepian lagi… aku bisa bermain main dengan anak kita dan menunggu oppa pulang bekerja “ ucap Shin Hye lagi dengan tersenyum kecil membayangkan betapa bahagia hidupnya. Bermain dengan anaknya dan menyambut Yong Hwa pulang bekerja hingga tanpa disadari air matanya menetes mengenai telapak tangan suaminya yang berada dalam genggamannya.
Shin Hye terkejut setelah merasakan telapak tangan Yong Hwa yang di genggamnya bergerak pelan. Shin Hye ingin meyakinkan apa yang di rasakan dengan melihat langsung telapak tangan itu. Dan memang benar telapak tangan Yong Hwa bergerak.
“ oppaa… tanganmu bergerak “ ucap Shin hye senang.
“ oppaa… apakah kamu mendengarkanku? “ tanya Shin Hye pada suaminya.  “ aku berkata benar oppaa… aku ingin punya anak darimu “ ucap Shin Hye lagi agar suaminya benar benar mendengarnya. Dengan tangan kiri memegang pipi suaminya sedang tangan kanannya menggenggam telapak tangan Yong Hwa.
Yong Hwa perlahan membuka matanya menyesuaikan dengan cahaya di ruangan itu karena terlalu lama memejamkan matanya.
“ oppaaa…. Kamu sudah bangun “ ucap Shin Hye begitu senang melihat suaminya perlahan membuka matanya. Yong Hwa masih diam tidak menjawab istrinya. Karena masih sibuk menyesuaikan pandangannya.
“ apakah kamu benar ingin memiliki anak Shin Hye-ya ? “ tiba tiba terucap kata itu dari mulut Yong Hwa dengan suara pelan tapi Shin Hye masih bisa mendengarnya.
“ nde?? “ tanya Shin Hye terkejut karena tiba tiba suaminya bersuara. “ ne oppa… aku ingin punya anak yang banyak dari oppa “ jawab Shin Hye lalu memeluk Yong Hwa yang masih terbaring di tempat tidurnya karena terlalu senang melihat suaminya yang sudah membuka matanya. Yong Hwa masih terdiam karena tubuhnya begitu lemah di rasakannya. Namja itu hanya tersenyum mendengar penuturan istrinya.
“ ah changkamanyo… “ tiba tiba Shin Hye berucap seakan  mengingat sesuatu  lalu bangkit dari memeluk suaminya.
“ aku akan memanggil dokter dulu untuk melihat keadaan oppa “ ucap Shin Hye hendak meninggalkan Yong Hwa. tapi langkahnya terhenti seakan melupakan sesuatu. Yeoja itu berjalan meraih tasnya dan mengambil ponsel di dalam tas itu
“ aku juga akan  menghubungi eommanim juga eomma kalau oppa sudah sadar “ ucap Shin Hye begitu senang dengan  menempelkan ponsel di telinganya.
Yong Hwa hanya tersenyum melihat istrinya yang salah tingkah.  Yong Hwa melihat betapa senangnya Shin Hye, ini untuk pertama kalinya Shin Hye terlihat senang. Apakah Shin Hye senang karena dirinya telah sadar dari tidur lamanya? Yong Hwa masih belum mengetahuinya karena selama ini istrinya begitu acuh terhadapnya bahkan apapun yang terjadi padanya Shin Hye sama sekali tidak peduli. Bahkan saat dirinya sakitpun istrinya tidak peduli, Yong Hwa harus bersusah payah menyiapkan semua kebutuhannya dalam keadaan sakit.
Tapi…Yong Hwa teringat akan panggilan istrinya padanya “ oppa.. “ apakah benar istrinya memanggilnya oppa? Jika memang benar,  Yong Hwa pasti akan sangat senang karena dari dulu namja itu menginginkan istrinya memanggilnya oppa dan  Ini untuk pertama kalinya Shin Hye memanggilnya oppa.

Sudah dua hari Yong Hwa sadar dari tidur panjangnya. Dan selama dua hari itu pula  Yong Hwa merasa ada yang berubah dengan istrinya. Shin Hye lebih perhatian kepadanya. Shin Hye yang mengurus semua keperluannya. Yong Hwa sangat senang melihat perubahan istrinya. Yong Hwa berharap istrinya akan seperti ini untuk selamanya.
Yong Hwa terus memperhatikan istrinya yang membersihkan tubuhnya dengan air hangat. Tapi kali ini posisi Yong Hwa tidak berbaring lagi melainkan duduk. Karena kesehatannya sudah membaik. Yong Hwa terus memperhatikan Shin Hye, namja ini merasa beruntung karena memiliki istri yang begitu cantik di tambah lagi sekarang istrinya sudah berubah menjadi lebih perhatian kepadanya.
“ yaaa… oppaa.. kenapa melihatku seperti itu? “ tanya Shin Hye malu karena menyadari di perhatikan suaminya.
“ oppa yang ingin bertanya, mengapa kamu melakukan ini? Bukankah oppa sudah sehat dan bisa melakukannya sendiri? “ tanya Yong Hwa pada istrinya. Yong Hwa memang sudah terbiasa melakukan apapun sendiri termasuk saat dirinya sakit meski sudah beristri.
“ aku kan istri oppa, jadi aku harus melakukan ini untuk oppa “ jawab Shin Hye dengan tanpa melihat Yong Hwa karena masih melanjutkan kegiatannya membersihkan tubuh suaminya. Lalu Yong Hwa meraih tangan Shin Hye dan menghentikan kegiatannya sehingga otomatis Shin Hye menatap Yong Hwa.
“ wae? “ tanya Shin Hye.
“ kamu tidak perlu melakukan ini Shin Hye-ya, dengan kehadiranmu di sini itu sudah membuat oppa senang “ jawab Yong Hwa dengan masih menggenggam telapak tangan Shin Hye.
“ oppaa… ijinkanlah menebus semua kesalahanku, ijinkanlah aku memperbaikinya. Aku ingin menjadi istri yang baik. Istri yang bisa membahagiakanmu “  ucap Shin Hye dengan meneteskan air mata tepat di depan suaminya. “ oppaa…. Saranghae… jeongmal saranghae “ ucap Shin Hye lagi dengan metatap suaminya. Yong Hwa begitu senang mendengar pengakuan dari istrinya. Hingga membuat namja itu langsung memeluk erat istrinya.
“ oppaa… jangan pernah tinggalkan aku, ne “ ucap Shin Hye dalam pelukan suaminya dan membalas pelukan hangat suaminya. Yong Hwa hanya bisa mengangguk atas pemintaannya istrinya. Dengan posisi masih berpelukan.
“ benarkah kamu ingin punya anak yang banyak? “ tiba tiba Yong Hwa bertanya dengan tersenyum nakal pada istrinya saat sudah melepas pelukannya. Shin Hye malu atas pertanyaan Yong Hwa. yeoja ini memang menginginkan anak, tetapi bukan berarti suaminya harus menanyakan hal itu lagi dan membuatnya malu.
“ yaaa… kenapa wajahmu memerah? “ tanya Yong Hwa dengan tersenyum menggoda.
“ aniya… wajahku tidak memerah, ini karena make up yang aku pakai terlalu tebal saja “ jawab Shin Hye mencari alasan dengan memegang kedua pipinya.
“ kamu memang pandai mencari alasan nyonya Jung, kamu akan mendapat hukumannya karena telah berbohong “ ucap Yong Hwa lagi.
“ hukuman?? Hukuman apa? “ tanya Shin Hye tak mengerti
“ hukuman untuk segera mengandung anakku “ jawab Yong Hwa dengan tersenyum nakal dan langsung mencium bibir istrinya. Shin Hye terkejut dengan tindakan tiba tiba suaminya, tetapi yeoja ini tidak menolak. Shin Hye merasa senang karena ini untuk pertama kalinya mereka berciuman.
“ yaa… oppa.. hentikan “ ucap Shin Hye setelah berhasil melepaskan diri dari sentuhan suaminya yang semakin lama di rasakan semakin panas.
“ wae?? “ tanya Yong Hwa menuntut jawaban istrinya.
“ oppa lupa kalau kita masih di rumah sakit eoh? “ tanya Shin Hye pada suaminya.
“ lalu?? “ Yong Hwa bertanya balik dengan santai.
“ kalau ada yang melihat bagaimana? “ tanya Shin Hye lagi.
“ memangnya kenapa? Kita kan pasangan suami istri? “ tanya Yong Hwa tak mau kalah dan kembali ingin mencium istrinya lagi.
Ceklek… terdengar suara pintu terbuka. Yong Hwa dan Shin Hye langsung melihat ke arah pintu dengan posisi tangan Yong Hwa memegang kedua lengan atas Shin Hye agar mendekat padanya serta wajah mereka yang begitu dekat.
“ Yaaa… apa yang kalian lakukan? Kalian ingin berbuat mesum di rumah sakit eoh? “ tiba tiba terdengar suara yeoja yang tak lain adalah Yoon He yang sedang berkunjung. Yong Hwa dan Shin Hye reflek saling menjauhkan tubuhnya setelah  mendengar perkataan itu. Yong Hwa sibuk menutupi tubuh atasnya yang  topless karena tadi Shin Hye belum selesai membersihkan tubuhnya tetapi terhenti karena adegan  romantis mereka.
“ cah.. pakai baju itu “ ucap Shin Hye sambil memberikan baju pada suaminya. “ aku kan sudah bilang kalau ini di rumah sakit tapi kamu terus saja memaksa “ gerutu Shin Hye pada Yong Hwa.
“ aku kan hanya tidak sabar ingin memberikanmu anak yang banyak seperti yang kamu inginkan “ jawab Yong Hwa dengan tersenyum nakal.
“ Yaaa… “ balas Shin Hye karena malu.
Yoon He yang melihat pasangan YongShin hanya bisa geleng geleng kepala. Tetapi yeoja ini senang melihat Shin Hye yang sudah berubah, lebih perhatian kepada suaminya. Dan yang terpenting Shin Hye sudah melupakan Min Ho serta tidak peduli lagi pada namja itu. Bagi Shin Hye sekarang hanyalah Yong Hwa, namja akan mengisi hatinya. Namja akan menghiasi hari harinya, namja yang akan selalu bersamanya hingga maut memisahkannya. Itulah curahan hati terakhir Shin Hye pada Yoon He.

“ seharusnya oppa masih di rumah sakit “ ucap Shin Hye sambil memberikan obat pada Suaminya yang duduk di sofa rumahnya. Yong Hwa memang memaksa pulang karena bosan di rumah sakit karena tidak bisa melakukan apa apa. Awalnya dokter menolak keinginan namja itu tapi karena Yong Hwa terus memaksa dan bersedia untuk rawat jalan akhirnya dokterpun mengijinkan.
“ aku sudah sembuh, bukankan kamu bisa melihat sendiri bagaimana keadaanku” tanya Yong Hwa pada istrinya yang duduk di sebelahnya. Apa yang di katakan suaminya memang benar, tubuh Yong Hwa sudah kembali pulih bahkan tidak terlihat seperti orang sakit. Hanya saja dokter masih mengkhawatirkan jika terjadi sesuatu yang buruk padanya akibat benturan keras di kepala namja itu hingga membuatnya tak sadarkan diri begitu lama pasca kecelakaan itu.
Yong Hwa menggeser duduknya hingga begitu dekat dengan istrinya. Shin Hye tersadar akan lamunannya akibat tersenggol Yong Hwa  dan reflek melihat suaminya yang duduk begitu dekat. Shin Hye hendak protes tetapi Yong Hwa lebih dulu mengeluarkan kata katanya.
“ lagi pula… bukankah ada istriku yang selalu merawatku lebih baik dari para suster di rumah sakit itu “ ucap Yong Hwa sambil tersenyum padanya. Shin Hye marasa ada yang aneh dengan sikap suaminya tetapi Shin Hye tidak tahu apa.
“ dan yang paling penting… alasan aku ingin cepat pulang adalah…. “ ucapan  Yong Hwa menggantung hingga membuat Shin Hye penasaran apa yang ingin di ucapkan suaminya.
“ Mwo? “ akhirnya Shin Hye bertanya karena suaminya terlalu lama melanjutkan kalimatnya.
“ ingin membuat nyonya Jung segera mengandung “ jawab Yong Hwa sambil tersenyum dan langsung mencium istrinya. Shin Hye selalu di kejutkan dengan tindakan suaminya yang selalu tiba tiba. Tapi akhirnya yeoja itupun bisa menyesuaikan diri dengan suaminya. Yong Hwa langsung menggendong istrinya ala pengantin baru menuju kamar mereka, Shin Hye sudah mengalungkan tangannya di leher Yong Hwa menyesuaikan agar tidak jatuh tanpa melepas ciuman mereka *seperti adegan di film playfull kiss ketika sedang berbulan madu ke pulau Jeju… hehe *. Hingga akhirnya merekapun  melakukan malam pertama yang sudah tertunda berbulan bulan  ^_^

The End

Akhirnya selesai juga FF ini….hehe, mianhae jika di part ini agak membingung bagi yang kurang mengerti jalan ceritanya karena tidak membaca di part 1, atau mungkin sudah membaca part 1 tapi masih bingung juga... hehe

Gumawo buat yang sudah berkunjung di blog aku dan sudah membaca semua imaginasiku… ^_^  jangan lupa tinggalkan kritik dan saran ya buat aku biar bisa perbaiki FF nya 
semoga terhibur dengan FF aku yaa… ^_^