FF YongShin ( Saranghae changi) Part 6
Title : Saranghae changi
Author : Lee Ya
Cast : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye, member CNBlue, Choi Yuki, Aiko, keluarga Park, Keluarga Jung, seo hyun
Genre : family, romance, sad, happy
Rating : General
Disclaimer : this all my mine
Title : Saranghae changi
Author : Lee Ya
Cast : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye, member CNBlue, Choi Yuki, Aiko, keluarga Park, Keluarga Jung, seo hyun
Genre : family, romance, sad, happy
Rating : General
Disclaimer : this all my mine
Happy reading...
“ Aaa...aaaa “ tiba
tiba shin hye berteriak sambil memegangi perutnya., shin hye terlihat
sedang menahan sakitnya. Hingga keringatnya keluar membasahi kening
dan wajahnya. Yuki yang melihat shin hye kesakitan menjadi panik dan
ketakutan. Bingung tidak tahu apa yang harus di lakukannya.
“ Aaaa...
Appoo... “ teriak shin hye lagi. Yuki semakin bingung melihat
keadaan shin hye. Yeoja itu bingung harus berbuat apa.
“ shin
hye-ah... Gwencana? “ tanya yuki pada shin hye tapi shin hye
semakin merintih kesakitan.
“ shin
hye-ah... Aku benar benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar
kamu tidak kesakitan “ ucap yuki dengan wajah cemas.
“ yu..ki-ah..
Too long ambilkan obat di kamarku “ ucap shin hye kesusahan karena
menahan sakitnya.
“ ne
“ jawab yuki cepat lalu berlari menuju kamar shin hye dan yong hwa.
Tak
lama kemudian yuki datang dengan membawa obat di tangannya.
“ shin
hye-ah.. Benarkah ini obatnya? “ tanya yuki sambil menunjukkan obat
yang di pegangnya. Dan shin hye mengangguk membenarkan pertanyaan
yuki.
Yuki
membantu meminumkan obat kepada shin hye. Lalu yuki membantu shin hye
untuk duduk di sofa di ruang tengah. Shin hye duduk dengan bersandar
di sofa dan memejamkan matanya. Yuki masih melihat shin hye menahan
sakit dengan memejamkan matanya. Yuki berusaha untuk menenangkan shin
hye dengan memegangi tangan shin hye.
Setelah
kurang lebih lima belas menit setelah meminum obat shin hye terlihat
lebih tenang, tidak terlihat lagi wajah kesakitan. Yuki pun ikut
merasa tenang atas keadaan shin hye sekarang. Shin hye perlahan
membuka matanya tapi masih dengan posisi bersandar di sofa.
“ shin
hye-ah... Gwenchana? “ tanya yuki yang di balas dengan anggukan. “
shin hye-ah... Apakah kamu sering merasakan sakit seperti ini? “
tanya yuki lagi.
“ ne,
yuki-ah... Itulah mengapa aku tadi bilang kalau aku bisa tenang
meninggalkan yong hwa karena suamiku benar benar mencintaiku “
jawab shin hye.
“ apakah
yong hwa-ah tahu kamu sering merasakan sakit seperti ini? “ tanya
yuki.
“ hanya
sekali yong hwa melihatku kesakitan, saat yong hwa pulang kerja lebih
awal sehingga melihatku kesakitan karena aku terlambat meminum obat
penghilang sakit. Sejak itu yong hwa semakin protektif terhadapku,
dia tidak ingin hal buruk terjadi padaku sehingga dia selalu
mengontrol apa saja yang aku lakukan. “ jawab shin hye tapi sudah
tidak bersandar lagi di sofa. Kini duduknya lebih tegap dari semula.
“ jadi
obat yang kamu minum tadi itu hanya obat penghilang rasa sakit? “
tanya yuki meyakinkan.
“ ne
“ jawab shin hye singkat.
“ jadi...
Obat yang selama ini kamu minum itu juga hanya obat penghilang rasa
sakit??? “ tanya yuki penasaran ingin tahu.
“ ne
“ jawab shin hye lagi. Yuki langsung terduduk lemas di sofa setelah
mendengar jawab shin hye. Karena selama ini yong hwa juga yang lain
mengira shin hye sudah membaik dengan mengkonsumsi obat obatan dari
dokter juga rutin memeriksakan dirinya ke dokter. Tetapi mereka
salah. Sepertinya shin hye berusaha merahasiakan tentang sakitnya
kepada siapa pun. Termasuk suaminya.
“ apakah
yong hwa juga tidak tahu kalau obat yang kamu konsumsi selama ini
hanya obat penghilang rasa sakit? “ tanya yuki lagi.
“ ne
“ jawab shin hye dengan mata mulai berkaca kaca.
“ mianhae
yuki-ah... Mianhae.... Karena telah merahasiakan semua ini kepada
kalian. Aku hanya ingin anak ini lahir kedunia. Bayi ini buah cinta
kami, jadi aku akan melakukan apa pun demi anakku. Buah cinta aku dan
yong hwa-ah suamiku “ jelas shin hye dengan meneteskan air mata.
“ lalu
bagaimana dengan yong hwa-ah? Bagaimana jika suami tahu? “ tanya
yuki dengan sedikit emosi atas sikap bodoh shin hye.
“ yong
hwa-ah akan tahu setelah bayi ini lahir dengan selamat “ jawab shin
hye.
“ dan
kau meninggalkannya?? Meninggalkan bayimu juga suamimu begitu saja???
“ tanya yuki dengan nada mulai meninggi karena emosi.
“ bayi
ini masih memiliki appa begitu pula yong hwa masih memiliki bayi ini.
Aku yakin yong hwa bisa merawat serta menyayangi buah cinta kami
berdua dengan baik. “ jawab shin hye lagi.
“ shin
hye-ah..... Aku benar benar tidak mengerti dengan apa yang kamu
fikirkan “ ucap yuki.
“ yuki-ah....
Aku mohon rahasia kan semua ini dari yong hwa-ah, jong hyun oppa atau
pun yang lainnya. “ shin hye berkata penuh harap kepada yuki. Yuki
hanya diam tak menjawab perkataan shin hye. “ yuki-ah... Aku
mohon.... Demi bayi yang ada di dalam perutku, demi buah cinta ku
bersama yong hwa.... Tolong rahasiakan semua ini. Aku hanya ingin
bayi ini lahir dengan selamat “ ucap shin hye lagi dengan air mata
mulai mengalir deras. Yuki tidak tega melihat keadaan shin hye
sehingga yeoja itu mengangguk pelan. Shin hye tersenyum akan respon
yuki terhadap permintaannya.
“ geure...
Kalau begitu, mari kita ke rumah sakit. Kamu tidak ingin terjadi hal
buruk kepada bayi kalian bukan? “ ajak yuki. Yang di balas anggukan
oleh shin hye.
Sesampainya
di rumah sakit, yuki masih menemani shin hye hingga masuk ke
ruangannya. Tak lama kemudian yuki keluar dari ruangan tersebut
karena dokter mulai menangani shin hye. Yuki menunggu di depan
ruangan tersebut duduk di bangku tunggu.
Tersirat
wajah cemas pada istri jong hyun itu. Yuki masih memikirkan keadaan
shin hye. Ucapan shin hye masih terngiang di pikirannya, ucapan
tentang merahasiakan tentang sakitnya. Ini bukan rahasia kecil, tapi
lebih dari besar karena menyangkut nyawa seseorang. Yuki benar benar
bingung. Yuki kini berada di posisi yang sulit. Satu sisi yuki
mengkhawatirkan keadaan shin hye, dan di sisi lainnya yuki tidak bisa
menolak keinginan kuat shin hye untuk melahirkan bayinya. Yuki benar
benar bingung harus berbuat apa. Dirinya juga tidak mungkin bercerita
kepada suaminya karena sama saja dengan bohong. Jong hyun begitu
menyayangi shin hye seperti doengsengnya sendiri jadi namja itu pasti
tidak akan membiarkan hal buruk terjadi kepada shin hye.
“ ottoke??
Apa yang harus aku lakukan??” ucap yuki frustasi. “ Tuhan
tunjukkanlah keajaibanmu melalui seorang eomma yang ingin
menyelamatkan bayinya “ tiba tiba yuki berdo’a untuk shin hye dan
bayinya. Hanya itu yang bisa dia lakukan.
Di
dalam ruangan pemeriksaan dokter mulai bertanya tanya kepada shin hye
tentang keadaannya. Dengan di temani seorang suster yang membantu
pekerjaan dokter. Tepatnya dokter Kang, Kang Min Hyuk. Dokter dari
jepang.
“ bagaimana
keadaan anda nyonya Jung? “ tanya dokter min hyuk memulai
percakapan.
“ masih
sama seperti biasanya dokter, sering merasakan sakit yang teramat
sangat di perut saya” jawab shin hye.
“ memang
seperti itu reaksinya nyonya. Anda telah memilih untuk menyelamatkan
bayi anda jadi anda harus siap merasakan reaksi dari penyakit yang
anda derita. Dan hanya obat penghilang rasa sakit yang bisa kami
berikan demi keselamatan bayi anda “ jelas dokter min hyuk.
“ arraso...
Saya akan siap atas apa pun yang akan terjadi dengan saya, asalkan
bayi saya baik baik saja dan bisa lahir dengan selamat” ucap shin
hye.
“ anda
tidak perlu mengkhawatirkan keadaan bayi anda, karena bayi anda baik
baik saja dan tumbuh dengan baik di dalam perut anda “ jelas dokter
kang lagi.
“ gamsahamnida
dokter “ ucap shin hye dengan tersenyum.
Setelah
melakukan beberapa pemeriksaan, dokter min hyuk keluar dari ruangan
itu untuk mengambil sedikit keperluan di ruangannya. Ketika hendak
berjalan setelah keluar dari ruangan pemeriksaan yuki menghentikan
dokter min hyuk.
“ dokter...”
panggil yuki dan membuat dokter kang berhenti berjalan dan menoleh ke
arah datangnya suara tersebut.
“ ne,
nyonya “ jawab dokter Kang.
“ dokter,
bolehkah saya tahu bagaimana keadaan shin hye-ah sekarang? “ tanya
yuki langsung kepada dokter Kang.
“ joesonghamnida...
Kalau saya boleh tahu, anda siapanya nyonya Jung? “ tanya min hyuk
balik.
“ neun...yang
mengantarkan shin hye kemari, saya saudaranya “ ucap yuki sedikit
berbohong karena yeoja ini ingin tahu keadaan yang sebenarnya dari
shin hye.
“ kalau
begitu mari keruangan saya dulu, saya juga ingin mengambil sedikit
keperluan untuk pemeriksaan nyonya Jung” jawab dokter Kang.
Ketika
tiba di ruangan dokter Kang, namja itu mulai menjelaskan keadaan shin
hye yang sebenarnya. Jadi pemeriksaan rutin yang di lakukan shin hye
selama ini hanya untuk keselamatan bayi yang di kandunganya. Karena
dokter sudah mengatakan sebelumnya kalau hanya ada satu yang selamat,
ibu atau bayinya. Tapi shin hye lebih memilih untuk menyelamatkan
bayinya. Jadi semua pemeriksaan rutin itu hanya untuk menjaga
keselamatan bayinya saja, itu lah mengapa shin hye sering merasakan
sakit yang teramat sangat di perutnya. Itu adalah effect dari
penyakitnya. Dan dokter hanya bisa memberikan obat penghilang rasa
sakit saja. Lagi lagi yuki terdiam mendengar penjelasan dari dokter
Kang, tubuh Yuki terasa lemas. Andai yuki berdiri mungkin sudah jatuh
terduduk di lantai.
Sesampainya
di rumah yuki masih memikirkan keadaan shin hye hingga yeoja itu
melupakan putranya.
“ changi-ah...
Putra kita memanggilmu “ tiba tiba jong hyun mengagetkan yuki
sehingga tersadar dari lamunannya.
“ Nde??
“ jawab yuki kelagapan.
“ Wae?
Mengapa kamu hanya diam melamun sejak pulang dari mengantarkan shin
hye-ah?? Sampai sampai kamu tak mendengar jongki memanggilmu. Wae??
Apakah telah terjadi sesuatu? “ tanya jong hyun beruntun kepada
istrinya.
“ Aa...aaniyaa..
“ jawab yuki gelagapan. “ se..semuanya baik baik saja” ucap
yuki lagi. Lalu berjalan menghampiri putranya sekaligus menghindari
jong hyun supaya tidak bertanya tanya lagi. Apalagi tentang shin hye.
“ sebenarnya
apa apa?? Kenapa sikap yuki menjadi aneh seperti ini? “ tanya jong
hyun pada dirinya sendiri yang melihat sikap aneh istrinya sepulang
dari mengantar shin hye.
Yuki
menjadi lebih sering berkunjung ke rumah shin hye dan yong hwa sejak
dirinya mengetahui keadaan shin hye yang sebenarnya. Tidak jarang
yuki datang bersama dengan putranya jika jongki tidak ada yang
menemani di rumah. Tapi kedatangan yuki ke rumah yongshin tanpa
sepengetahuan yong hwa karena yeoja itu datang di saat jam kerja yong
hwa dan pulang sebelum yong hwa pulang kerja. Yuki hanya tidak ingin
yong hwa curiga dan berfikir macam macam akan kedatangannya ke
rumahnya. Shin hye sudah mengetahui niat kedatangan yuki yang secara
rutin datang ke rumahnya, shin hye tidak memeprdulikan hal itu. Shin
hye hanya ingin bersikap biasa atas apa yang terjadi dalam hidupnya.
Dan ingin hidup dengan normal tanpa memikirkan sakit yang di
deritanya.
Bagi
shin hye sekarang adalah ingin menyelamatkan bayi di dalam
kandungannya.
Hari
ini yuki tidak datang ke rumah shin hye. Yuki sudah memeberi tahu
shin hye alasannya mengapa tidak bisa datang, karena eomma jong hyun
sedang sakit jadi jong hyun dan Yuki berkunjung ke rumah orang tua
jong hyun untuk melihat keadaannya. Shin hye pun tidak keberatan
karena dari awal sebenarnya shin hye juga tidak ingin di perlakukan
seperti orang sakit dengan segala perhatian yuki jika suaminya sudah
berangkat bekerja.
Shin
hye ingin ke supermarket terdekat dengan rumahnya. Karena semua
keperluan dapurnya sudah habis. Awalnya shin hye ingin membuat
kejutan untuk suaminya dengan memasak makan malam. Tapi ternyata
semua keperluan dapur sudah habis. Jadi yeoja itu memutuskan untuk ke
supermarket.
Shin
hye memutuskan untuk berjalan kaki saja dari pada naik bus. Yeoja itu
sudah lama tidak keluar rumah, jadi ingin menikmati dengan berjalan
kaki. Lagi pula jarak supermarket dari rumahnya juga tidak terlalu
jauh.
“ eonnie...
“ tiba tiba shin hye mendengar ada seseorang yang memanggil. Shin
hye menoleh ke kanan dan kiri tapi tidak ada siapa siapa. Yeoja ini
hanya ingin meyakinkan diri bahwa panggilan itu memang untuk dirinya.
Setelah yakin jika panggilan itu memeng untuk dirinya lalu menoleh ke
belakang ke arah datangnya suara tersebut. Dan memang benar adanya
jika panggilan itu memang untuk dirinya.
“ aiko-ah.....
“ balas shin hye setelah mengetahui siapa yang memanggilnya.
“ eonnie
mau kemana? “ tanya aiko yeoja yang memanggil shin hye dengan
berjalan lebih mendekat ke arah shin hye.
“ aku
hanya ingin membeli keperluan dapur “ jawab shin hye sambil
tersenyum.
“ Waah....
Eonnie... Perutmu sudah semakin besar “ ucap aiko lagi dengan
tangan sudah mengelus elus perut shin hye yang sudah membesar. Karena
kini usia kandungan shin hye sudah menginjak usia tujuh bulan.
“ ne
“ jawab shin hye sambil tersenyum.
“ eonnie...
Kapan yong hwa junior ini akan lahir? “ tanya aiko sambil tersenyum
senyum memegangi perutnya.
“ kira
kira dua bulan lagi aiko-ah “ jawab shin hye.
“ waaah...
Eonnie pasti akan sangat bahagia kalau yong hwa junior lahir, eonnie
tidak akan kesepian lagi saat di tinggal yong hwa kerja “ ucap aiko
lagi dengan tangan tidak bosan bosannya masih menempel di perut shin
hye.
Shin
hye yang mendengar ucapan aiko langsung terdiam. Dalam hati shin hye
berkata “ apakah aku masih bisa melihat anakku setelah lahir??
Apakah aku bisa mendengar tangisnya?? “
“ eonnie.....”
panggil aiko menyadarkan shin hye dari lamunannya. “ lihat
eonnie... Yong hwa junior bergerak “ ucap aiko lagi dengan ekspresi
sangat senang. Aiko masih meraba raba perut shin hye yang bergerak.
“ ne,
dia memang sangat aktif. Yong hwa-ah juga senang sekali mengelus
elusnya dan merasakan gerakan aktif anaknya di dalam perutku “ ucap
shin hye sambil tersenyum setelah sadar dari lamunannya.
“ yong
hwa-ah sekarang sangat menyayangimu kan eonnie? “ tanya aiko.
“ ne,
bukan hanya sekarang tapi sejak dulu tapi aku yang terlambat
mengetahuinya. Hingga aku hampir saja mencelakai bayi kami “ ucap
shin hye dengan mengingat kejadian yang lalu saat dirinya pergi dari
rumah dan berakhir di rumah sakit.
“ ne,
eonnie benar kalau yong hwa-ah sangat menyayangi eonnie. Buktinya
saja suami eonnie menyuruhku mampir ke tempat eonnie ketika aku
sedang bertemu klien di dekat sini. Dengan membawa ini “ ucap aiko
sambil menunjuk bungkusan di tangan satunya yang tadi tidak di
gunakan mengelus perut shin hye.
“ ige
mwo ya? “ tanya shin hye soal bungkusan yang di tunjukkan aiko.
“ makanan
kesukaan eonnie dari yong hwa-ah “ jawab aiko sambil tersenyum.
“ gumawo
aiko-ah...” ucap shin hye sambil tersenyum dan di balas anggukan
oleh aiko.
“ keunde...
Berterima kasihkah pada suami eonnie karena ini pemberian darinya,
aku hanya mengantarkan saja “ jawab aiko.
“ arraso...
Keunde.. Gumawo telah mengantarkannya padaku “ ucap shin hye lagi.
Ketika
shin hye sedang di dapur, tiba tiba tangan kekar memeluknya dari
belakang. Awalnya shin hye terkejut. Tapi akhirnya bersikap biasa
lagi karena sudah tahu siapa pelakunya.
“ yaaa...
Kenapa mengagetkanku? “ tanya shin hye dengan tangan masih memegang
sendok.
“ apa
yang sedang kamu lakukan changi? “ tanya yong hwa.
“ hanya
membuat susu untuk anak kita” jawab shin hye dengan tangan masih
mengaduk aduk susu di dalam gelas.
“ changi-ah..
“ panggil yong hwa dengan tangan masih memeluk istrinya erat dari
belakang. Lalu tangannya turun mengelus elus perut istrinya.
“ ne”
jawab shin hye singkat tapi sudah tidak lagi mengaduk susu dalam
gelas karena ingin mendengar apa yang akan di katakan suaminya.
“ bogoshipo...
“ ucap yong hwa sambil mencium pundak istrinya. Mendengar ucapan
suaminya, shin hye langsung memutar tubuhnya menghadap suaminya.
“ nado...bogoshipo
“ ucap shin hye lalu mencium singkat bibir suaminya. Dalam hati
shin hye berkata “ apakah aku masih bisa merasakan pelukan hangat
suamiku?? Sentuhan suamiku?? Dan mendengarkannya mengucapkan kata
bogoshipo “.
To
be continue.... ^_^
No comments:
Post a Comment