Monday 16 February 2015

FF YongShin ( Saranghae changi) Part 9

FF YongShin ( Saranghae changi) Part 9

Title               : Saranghae changi
Author           : Lee Yaa
Cast               : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye, member CNBlue, Choi Yuki, Aiko, keluarga Park, Keluarga Jung, seo hyun
Genre            : family, romance, sad, happy
Disclaimer    : this all my mine

Happy Reading…. ^_^
“ Joesonghamnida tuan Jung… istri anda mengalami koma “ jawab dokter Kang dengan wajah merasa bersalah
“ koma?? “ ucap Yong Hwa meyakinkan jawaban dokter Kang
“ Bruuukk “ Aiko yang baru saja datang dengan membawa makanan untuk Yong Hwa langsung menjatuhkan barang bawaannya karena shock atas pemberitahuan dari dokter Kang.
“ ne, istri anda koma. Istri anda tidak kuat melawan penyakitnya sehingga mengalami koma “ jelas dokter Kang. Yong Hwa merasa lemas mendengar penjelasan dari dokter Kang 

“ andwe.. andwee…Shin Hye tidak mungkin koma, Shin Hye pasti kuat melawan penyakitnya. Karena aku sudah mengatakan untuk merawat bayi kita bersama, jadi Shin Hye tidak mungkin membiarkan aku merawat bayi kita sendirian” ucap Yong Hwa dengan pandangan menerawang setelah mendengar penjelasan dari dokter Kang.
Yang lainpun juga shock mendengar penjelasan dari dokter, Yuki hampir saja terjatuh jika Jong Hyun tidak sergap menangkapnya.
“ andweee… eonnie tidak mungkin koma, eonnie pasti akan baik baik saja “ ucap Aiko dengan keadaan sudah terduduk di lantai karena kaki nya lemas setelah mendengar penjelasan dari dokter Kang.
“ Nona… gwenchana? “ Tanya Jong Hyun menghampiri Aiko yang masih terduduk di lantai setelah mendudukkan istrinya di kursi tunggu.
“ andwee…eonnie tidak mungkin koma” ucap Aiko lagi tanpa menjawab pertanyaan Jong Hyun.
“ nona… saya tahu apa yang anda rasakan karena kami juga merasakan hal yang sama, sekarang kita hanya bisa berdoa agar keajaiban Tuhan datang pada Shin Hye sehingga bisa segera pulih kembali” jelas Jong Hyun menguatkan Aiko padahal sebenarnya dirinya sendiri juga sangat kecewa atas apa yang menimpa Shin Hye tetapi tetap berusaha tegar.
Sangat berbeda sekali dengan Yong Hwa, namja itu terlihat sangat lemah. Begitu banyak air mata yang ia keluarkan untuk Shin Hye sehingga eommanya berusaha menenangkan putranya, tetapi masih tidak berhasil. Yong Hwa masih saja menangis dalam pelukan eommanya.
“ Yong Hwa-ya… kamu harus kuat ne, kamu tidak boleh seperti ini. Kamu harus tetap tegar. Kamu harus kuat sehingga bisa tetap memberikan semangat pada Shin Hye agar bisa pulih kembali. Dan kamu juga harus ingat, masih ada putrimu yang membutuhkanmu “ jelas eomma Yong Hwa, tetapi namja itu hanya diam dalam pelukan eommanya dengan terus mengeluarkan air matanya.
Sudah seminggu Shin Hye koma sejak operasi yang di lakukan untuk menyelamatkan putrinya. Dan Sejak seminggu pula Yong Hwa terus menunggu Shin Hye di rumah sakit. Namja itu bahkan tidak melihat putrinya. Yang ada dalam pikiran Yong Hwa hanya istrinya, namja itu ingin agar istrinya segera membuka matanya kembali.
“ Yong Hwa-ya… sampai kapan kamu akan seperti ini eoh? “ Tanya eommanya menghampiri Yong Hwa yang duduk di kursi di samping tempat tidur dimana Shin Hye terbaring dengan berbagai alat medis di tubuhnya. Yong Hwa hanya diam tidak menjawab pertanyaan eommanya, namja itu terus melihat kearah Shin Hye dengan menggenggam tangan Shin Hye dan terus berharap agar yeoja itu segera membuka matanya.
“ Yong Hwa-ya… sampai kapan kamu akan seperti ini eoh? Kamu harus kuat, kamu harus ingat bahwa masih ada putri mu yang membutuhkan kasih sayangmu “ ucap eommanya lagi tetapi Yong Hwa masih diam tidak menjawab.
Ceklek.. terdengar suara pintu di buka, dan ternyata eomma Shin Hye dengan menggendong bayi Shin Hye dan Yong Hwa.
“ nyonya Jung, bagaimana? “ Tanya nyonya Park menghampiri eomma Yong Hwa.
“ masih sama, Yong Hwa tidak mau menjawab pertanyaan ataupun ucapan saya” jawab nyonya Jung dengan wajah sedihnya.
“ Yong Hwa-ya…tidakkah kamu ingin melihat putrimu? “ tiba tiba nyonya Park menghampiri Yong Hwa dengan memperlihatkan bayinya pada Yong Hwa. Yong Hwa yang sejak tadi terus melihat kearah Shin Hye mengalihkan pandangannya secara perlahan kearah putrinya. Yong Hwa hanya diam dengan melihat bayi itu, lalu secara perlahan Yong Hwa menyentuh pipi putrinya.
“ mianhae… jeongmal mianhae…” ucap Yong Hwa ketika menyentuh pipi putranya.
“ mianhae changi… jeongmal mianhae karena appa tidak bisa mengurusmu dengan baik “ ucap Yong Hwa lagi sambil mengelus pipi putrinya.
“ apakah kamu ingin menggendongnya? “ Tanya nyonya Park dengan mendekatkan bayi itu pada Yong Hwa.
“ apakah aku boleh menggendongnya? “ Tanya Yong Hwa
“ ne, tentu saja. Kamu appanya… dia sangat merindukan sentuhanmu “ jawab nyonya Park dengan nada lembut. Akhirnya Yong Hwa pun memberanikan diri untuk menggendong putrinya, sementara nyonya Jung tersenyum bahagia melihat putranya akhirnya mau menggendong bayinya.
“ mianhae… jeongmal mianhae…appa akan merawatmu dengan baik sampai eomma mu sembuh dan kita bisa hidup bersama ne” ucap Yong Hwa pada putrinya.
Sejak saat itu Yong Hwa hidupnya kembali normal, Yong Hwa kembali bekerja demi putri nya dan Shin Hye. Yong Hwa harus bekerja untuk biaya pengobatan Shin Hye karena tidak sedikit biaya yang di keluarkan Yong Hwa untuk pengobatan istrinya yang sedang koma. Sebenarnya orang tua Shin Hye bisa saja membantu pengobatannya, tetapi Yong Hwa menolak. Namja itu merasa ini adalah tanggung jawabnya, jadi dia harus berusaha sekuat tenaga. Demi Shin Hye dan putrinya.
Yong Hwa setiap hari datang ke rumah sakit untuk menemani Shin Hye ketika pulang bekerja, kecuali jika namja itu sedang tugas di luar kota maka eomma Shin Hye yang menemaninya. Dan bayi YongShin di titipkan pada nyonya Jung. Karena selama Shin Hye koma yang merawat bayi nya adalah eomma Shin Hye dengan tinggal di rumah YongShin.
Seperti biasanya Yong Hwa pulang dahulu untuk berganti pakaian kerja setelah bermalam di rumah sakit, Yong Hwa melihat ibu mertuanya sedang memasak di dapur. Yong Hwa yang meminta ibu mertuanya tinggal di rumahnya untuk membantu merawat putrinya, Selain itu karena tuan Jung sudah kembali ke Jepang, sehingga hanya mertuanya saja yang masih di seoul.
Yong Hwa langsung berjalan ke kamar miliknya setelah melihat mertuanya sibuk di dapur. Yong Hwa melihat putrinya tertidur pulas di tempat tidurnya. Namja itu menghampiri bayi kecil itu lalu duduk di sebelahnya.
“ Jung Shin Na… kamu harus mendoakan eomma ne, supaya eomma bisa bersama dengan kita “ ucap Yong Hwa sambil memegang pipi putrinya. Yong Hwa lalu teringat pada Shin Hye, betapa gigihnya sang istri dalam mempertahankan buah hatinya hingga rela ngorbankannya nyawanya.
“ changi-ya… mianhae ..jeongmal mianhae… appa benar benar merasa bersalah karena sempat menelantarkanmu “ ucap Yong Hwa lagi merasa bersalah karena sudah menelantarkan putrinya sementara Shin Hye berjuang melawan maut hanya demi menyelamatkan buah hatinya.

“ Yong Hwa-ah… kamu sudah datang? “ tiba tiba terdengar suara mertuanya berjalan menghampirinya.
“ ne, eommani. Saya akan mengganti pakaian untuk kerja serta menjemput Shin Na untuk di bawah ke rumah sakit “ jawab Yong Hwa.
“ geure.. aku persiapkan dulu keperluan Shin Na “ jawab mertuanya yang merupakan eomma Shin Hye.

Yong Hwa beserta mertuanya dan Shin Na sudah sampai di ruangan Shin Hye di rawat. Ini adalah tepat satu bulan Shin Hye mengalami koma paska operasi untuk menyelamatkan Shin Na. tetapi Shin Hye masih belum ada perkembangannya. Tetapi Yong Hwa tidak pernah putus asa, Yong Hwa selalu membawa Shin Na ke rumah sakit di pagi. Setelah Yong Hwa pulang kerumah untuk berganti pakaian kerja, maka namja itu akan kembali lagi ke rumah sakit dengan membawa Shin Na dan mertuanya. Yong Hwa ingin mendekatkan Shin Hye dengan Shin Na putrinya. Yong Hwa ingin Shin Na mengenal siapa eommanya, eomma yang sudah mengorbankan hidupnya demi menyelamatkannya. Yong Hwa juga berharap dengan sentuhan Shin Na bisa merespon istrinya sehingga bisa cepat sadar dari komanya. Yong Hwa berharap Shin Hye bisa mendengar tangisan Shin Na, tetapi semuanya masih sama belum ada perubahan.
“ Changi-ya… aku kembali membawa putri kita, Lihatlah aku membawa putri kita. Tidak kah kau ingin melihatnya? “ ucap Yong Hwa sambil menidurkan Shin Na tepat di sampingnya dengan menyentuhkan tangan bayi itu pada dada Shin Hye. Yong Hwa ingin menidurkan Shin Na tepat di dada Shin Hye  agar istrinya bisa merasakan detak jantung putrinya. Tetapi itu tidak mungkin karena di atas tubuh Shin Hye menempel berbagai alat medis. Jadi Yong Hwa hanya bisa menidurkan putrinya tepat di samping Shin Hye dan hanya berusaha menggerakkan tangan Shin Hye agar bisa menyentuh tubuh istrinya.
“ Shin Hye-ya… Changi-ya…. Lihatlah betapa cantik putri kita, tidak kah kau ingin menggendongnya? “ ucap Yong Hwa lagi tetapi Shin Hye masih diam. Eomma Shin Hye yang merupakan mertua Yong Hwa meneteskan air matanya, wanita paruh baya itu merasa tersayat hatinya melihat menantunya yang begitu setia pada putrinya, dan berkeyakinan kuat jika istrinya akan segera sadar dari komanya. Nyonya Jung setiap hari harus melihat Yong Hwa yang terus berbicara pada Shin Hye dengan membawa Shin Na tanpa ada respon dari Shin Hye.
“ Yong Hwa-ya… “ panggil mertuanya dengan memegang pundak namja itu. “ kamu akan terlambat pergi ke kantor “ ucap nyonya Jung lagi untuk mengingatkan menantunya. Yong Hwa lalu menghapus air mata yang jatuh di pipinya dengan menggunakan sebelah tangannya karena tangan yang sebelah lagi di gunakan untuk memegangi Shin Na.
“ ne, eommani “ jawab Yong Hwa lalu berdiri dengan menggendong Shin Na.
“ Shin Hye-ya… aku berangkat kerja dulu ne, aku akan kembali nanti sepulang kerja untuk menemanimu “ pamit Yong Hwa pada istrinya.
“ eommani, saya titip Shin Na “ ucap Yong Hwa dengan menyerahkan Shin Na pada mertuanya.
“ ne, kamu tidak perlu khawatir. Eomma akan menjaga Shin Na dengan baik “ jawab mertuanya.
Yong Hwa pun pergi meninggalkan mertua yang menggendong Shin Na dan Shin Hye di ruangan itu setelah mencium kening istri dan putrinya.
Nyonya Park ingin kembali membawa pulang Shin Na ke rumah setelah beberapa saat Yong Hwa meninggalkannya. Namun, ketika nyonya park ingin membuka pintu ternyata sudah lebih dulu pintu itu terbuka dan tampak Yuki berserta Jong Hyun datang untuk mengunjungi Shin Hye.
“ annyeong hasimnika nyonya Park “ sapa Yuki pada eomma Shin Hye.
“ annyeong Shin Na-ya.. “ sapa Yuki lagi dengan memegang pipi Shin Na
“ annyeong Yuki-ya… Jong Hyun-ya.. “ balas eomma Shin Hye.
“ bagaimana keadaan Shin Hye sekarang ahjumma? “ Tanya Jong Hyun pada eomma Shin Hye.
“ masih sama, masih belum ada perubahan “ jawab nyonya Park dengan wajah sedihnya.
Jong Hyun dan Yuki berusaha membesarkan hati nyonya Park agar tidak bersedih, dan mareka juga berdoa untuk kesembuhan Shin Hye.

Yong Hwa berjalan memasuki lobi kantornya, namja itu berjalan secara wajar seperti tidak terjadi hal buruk dalam hidupnya. Yong Hwa berusaha menutupi kesedihannya dari siapapun.
“ Yong Hwa-ya… “ sapa Aiko ketika melihat Yong Hwa berjalan di depannya. Yong Hwa berhenti berjalan dan menoleh kebelakang, menoleh kearah datangnya suara yang memanggil namanya.
“ Aiko-ya.. “ balas Yong Hwa
“ bagaimana keadaan eonnie? Mianhae… aku sibuk akhir akhir ini sehingga tidak bisa menjenguknya “ jelas Aiko dengan wajah penyesalan
“ Shin Hye-ya… Shin Hye-ya masih sama, masih belum ada perubahan. Shin Hye ,masih belum sadar dari komanya “ jawab Yong Hwa dengan wajah mulai berkaca kaca. Yong Hwa memang terlihat kuat seperti tidak ada hal buruk yang terjadi tetapi namja itu akan kembali terlihat lemah jika ada yang menyinggung tentang istrinya. Aiko menjadi merasa bersalah karena telah membuat namja itu terlihat bersedih.

“Yong Hwa-ya… “ tiba tiba terdengar suara seorang yeoja memanggil nama Yong Hwa sehingga membuat namja itu berserta Aiko menoleh kea rah datangnya suara itu.
“ Seo hyun.. ??? “ ucap Yong Hwa terkejut setelah melihat yeoja yang memanggilnya adalah Seo Hyun.
“ apa yang kamu lakukan disini? “ Tanya Yong Hwa lagi.
“ aku akan bekerja di sini mulai hari ini” jawab Seo Hyun dengan tersenyum.
“ jeongmal? “ Tanya Yong Hwa lagi yang dibalas anggukan oleh Seo Hyun. Sementara Aiko terlihat tidak senang dengan percakapan di antara keduanya.
“ Yong Hwa-ya… aku ke ruanganku ne “ pamit Aiko pada Yong Hwa.
“ ah ne Aiko-ya… “ balas Yong Hwa. Aiko pun meninggalkan Yong Hwa dan Seo Hyun yang sedang berbicara.

“ Yong Hwa-ya.. mianhae…aku baru mendengar berita tentang istrimu “ tiba tiba Seo Hyun memulai pembicaraannya lagi sambil berjalan.
“ gwenchana “ jawab Yong Hwa dengan berusaha tegar.
“ apakah aku boleh menjenguk istrimu? “ Tanya Seo Hyun lagi.
“ ne, tentu saja. Kita bisa berangkat bersama sepulang kerja “ jawab yong Hwa.
“ ne.” balas Seo Hyun. “ ah… aku juga mendengar kamu mempunyai putri bukan?” Tanya Seo Hyun lagi.
“ Ne, putri yang sangat cantik.. cantik seperti Shin Hye “ jawab Yong Hwa dengan membayangkan wajah putri nya. Dan sepertinya Seo Hyun terlihat tidak begitu suka dengan sikap Yong Hwa.

Yong Hwa dan Seo Hyun sudah berada di ruangan tempat Shin Hye di rawat. Mereka sedang membicarakan keadaan Shin Hye. Dan di saat yang sama pula Aiko juga sedang berjalan menuju ruangan tempat Shin Hye di rawat. Tetapi yeoja itu mengurungkan niatnya ketika sudah sampai di depan pintu ruangan itu karena Aiko melihat ada Seo Hyun di dalam. Aiko menutup kembali pintu yang sudah di bukanya sedikit, yeoja itu memutuskan untuk melihat Shin Hye lain kali saja.
“ mengapa tidak masuk saja? “ tiba tiba terdengar suara yang membuat Aiko terkejut.
“ ah dokter… anda mengagetkan saja “ jawab Aiko sambil tersenyum.
“ joesonghamnida “ balas dokter itu. Dan dibalas senyuman.
“ kalau begitu saya permisi dulu dokter “ pamit Aiko pada dokter Kang. Lalu berjalan meninggalkan dokter muda itu.
“ changkamanyo “ ucap dokter Kang menghentikan langkah aiko.
“ Ne “ jawab Aiko setelah berhenti dan menoleh ke belakang menghadap dokter Kang.
“ bukankah anda yeoja yang mengantarkan nyonya Jung ke rumah sakit? “ Tanya dokter Kang
“ ne, waeyo? “ Tanya Aiko
“ aniyo..aku hanya merasa tidak asing saja dengan anda “ balas dokter Kang.
“ ah, dokter bisa saja. Seingat saya, saya tidak pernah bertemu dengan dokter kecuali di rumah sakit ini “ jelas Aiko sambil tersenyum. Sehingga membuat dokter Kang malu.

Sementara di dalam ruangan tempat Shin Hye di rawat, Yong Hwa masih berbicara dengan Seo Hyun.
“ lalu dokter berkata apa tentang keadaan Shin Hye? “ Tanya Seo Hyun pada Yong Hwa.
“ dokter sudah menyerah, kita hanya bisa menunggu keajaiban dari dokter. Tetapi dokter juga kata agar Shin Hye selalu di berikan rangsangan rangsangan agar bisa sadar dari komanya. Hanya itu yang di katakan dokter. Jadi selain peralatan medis ini hanya rangsangan yang berupa sentuhan maupun suara yang bisa membantunya “ jelas Yong Hwa.
“ jadiii… hidup Shin Hye hanya bergantung dari peralatan medis ini” tambah Yong Hwa
“ itu berarti..jika peralatan medis ini di lepas kemungkinan Shin Hye akan…. Mianhae meninggal? “ Tanya Seo Hyun pada Yong Hwa untuk memperjelas inti dari penjelasan Yong Hwa.
“ Ne, Seo Hyun “ jawab Yong Hwa dengan wajah bersedihnya. Seo Hyun berusaha menghibur Yong Hwa agar tidak bersedih.
“ Yong Hwa-ya… kamu harus bersabar ne, Shin Hye pasti sembuh demi kamu dan putri kalian” ucap Seo Hyun pada Yong Hwa.
“ gumawo Seo Hyun-ah “ balas Yong Hwa.
“ lebih baik kamu tidak usah sembuh saja Shin Hye-ya karena aku akan mengambil Yong Hwa darimu, mungkin dulu…aku terlalu bodoh melepaskan Yong Hwa-ya, tetapi sekarang…. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Aku akan memiliki Yong Hwa “ ucap Seo Hyun dalam hatinya. Sehingga Yong Hwa tidak mengetahui niat yeoja itu.

To be Continue…



No comments:

Post a Comment